BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ratusan sopir ojek online dari Gojek, Maxim dan Grab melakukan aksi demo di kantor DPRD Balikpapan, Senin (10/10/2022). Mereka tergabung dalam Persatuan Driver Online Balikpapan (PDOB).
Aksi yang dimulai pukul 10.15 Wita mendatangi kantor DPRD Balikpapan sehingga praktis jalan Jenderal Sudirman depan kantor wakil rakyat arah Lapangan Merdeka ditutup petugas. Karena kendaraan roda dua dan empat diparkir di jalan Sudirman dekat lokasi aksi. Karena itu selama aksi sebaiknya menghindari jalan Jenderal Sudirman arah Lapangan Merdeka.
Sebanyak 5 orang Perwakilan aksi diterima anggota DPRD Balikpapan Sandi Ardian dan Doris Eko dari Komisi IV DPRD. Perwakilan mereka diterima perwakilan komisi IV DPRD sejak pukul 10.40 Wita.
Aksi demonstrasi sopir gojek yang tergabung dalam Persatuan Driver Online Balikpapan (PDOB) menuntut kenaikan tarif jarak jauh sebagai imbas kenaikan BBM.
” Dibawah PDOB kami minta ada penyesuaian tarif jarak jauh. Kalau jarak dekat sudah dari 8200 menjadi 11.200 per kilometer,” ucap Lalu Sueb sopir online mobil Maxim.
Dia menyebutkan penyesuian tarif ini untuk jarak jauh belum dinaikkan padahal BBM sudah naik sekitar 30 persen.
” Kalau jarak dari kota ke manggar pakai Maxim 90 ribu tapi pakai yang lain’sudah 140 ribu,” ucapnya ditimpali rekan Maxim lainnya.
Sopir gojek roda dua Wawan menyampaikan pihaknya mendesak aplikator untuk menurunkan potongan aplikasi yang dialami Driver.
” Kalau Potongan komisi itu 20 persen dan potongan aplikasi ini saya gak tau. Sementara banyak potongan kita juga alami kenaikan,” ujarnya.
” Jadi customer bayar mahal bukan kami semua terima tapi masuk ke aplikator,” ucap Wawan ( 35) yang meminta mereka dipayungi aturan soal tarif online.
Dibawah 5 km customer bayar 15 ribu hanya diterima Driver Rp9600. ” Itu untuk orang kalau bawa food beda,” tambah Wawan yang sudah menjadi driver gojek 2017.
Untuk barang atau orang katanya sama untuk tarif. Sebelum kenaikan BBM untuk jarak 5 kurang dari 5 kilo pihak driver menerima Rp8000 saja.
” 10-12 ribu untuk rate penumpang dan barang kita terima 8000 saja. Sedangkan food tarif sebelum 8000 sedangkan sesudah baik BBM naik cuma 800 perak,. Itu R2 ya” jelasnya.
Pihaknya mendesak ke DPRD agar dibuat perda tarif sehingga aplikator tidak semuanya menentukan tarif.