BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan dan Dinas Pendidikan termasuk Kementerian pendidikan kurang mengantisipasi tingginya peserta gakin yang mendaftar dalam PPDB online jalur zonasi 2019.
Akibatnya, masih banyak masyarakat yang belum terakomodir. Lonjakan gakin yang mendaftar PPDB online mencapai 400 persen.
Sebagai contoh SMPN 5, memasang kuota gakin 15 kursi, tapi yang mendaftar sebanyak 65 anak dan SMPN 12 ada 20 kuota gakin namun yang daftar 48 anak.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengakui persoalan ini dan akan melaporkan ke Kemendikbud dan Kementerian Sosial.
“Jumlah peserta gakin memang naik luar biasa. Nanti kami lapor juga ke kementerian soal perkembangan gakin itu,” katanya (9/7/2019).
” Iya, kementerian nggak mengantisipasi. Ini juga lagi dibahas Dinas Pendidikan,” tandasnya.
Pada PPDB online jalur zonasi gakin yang berada dijadiin ring 1 dari sekolah 800 meter -1 km otomatis diterima sekolah dengan syarat melampirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Persoalan lain yang ditemukan pemerintah kota yakni perkembangan pembangunan perumahan di Kecamatan Balikpapan Utara juga banyak menyedot jatah kursi sekolah negeri padahal masih banyak warga di luar perumahan yang belum diakomodir.
“Memang benar warga perumahan banyak mengambil jatah. Kami akan inventarisasi lahan pengembang yang bisa dibangun sekolah,” ucapnya memberikan solusi.
. “Ya, supaya kejadian ini tidak terulang lagi,” ujar Rizal Effendi.
Kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin menyatakan tingginya peserta gakin merupakan sebuah fenomena pada pelaksanaan PPDB tahun ini.
Permasalahannya, anak-anak gakin tersebut wajib diterima. Sementara jumlah kelas dan guru di setiap sekolah negeri juga sangat terbatas. Sehingga persoalan tersebut diluar prediksi.
“Nanti calon siswa gakin akan kami kumpulkan kemudian disebar ke sekolah-sekolah yang kuota rombongan belajarnya belum terisi penuh. Yang penting mereka kami fasilitasi, bisa masuk di sekolah negeri,” tukasnya.