BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Produksi palawija di Kota Balikpapan belakangan turun. Penyebabnya karena diserang hama dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan.

“Tanaman palawija kita memang menurun sih prduksinya karena banyak juga hama penyakitnya.” ujar Kepala Dinas Pangan Pertanian dan PerikananHeria Prisni, Jumat (22/10/2021)

“Kemudian kerja ekstra petani untuk memelihara karena semakin hujan lebat, petani itu setelah hujan itu harus menyiram lagi,”

Setelah hujan reda para petani harus kembali menyemprot tanaman yang dipenuhi tanah akibat hujan. Karena jika tidak segera dibersihkan akan merusak tanaman.

“Karena kalau tidak disiram tanah yang naik keatas melengket di daunnya itu kalau dia tidak bersihkan akan busuk lagi. Jadi mereka ekstra lagi tenaganya. Jadi setiap hujan lebat mereka harus siram,” ujarnya

Kendati begitu lanjutnya, produksi palawija tidak terlalu besar. Dia tidak hapal jumlahnya. Namun produksi pertanian tertinggi di Balikpapan justru sayuran dan buah-buahan.

“Palawija itu jagung dan padi, Kalau jagung memang kita tidak terlalu banyak. Kita lebih khusus holtikultura, sayuran dan buah-buahan,” ujarnya,

“Turunnya gak sampai 10 persen karena kita tidak hujan terus menerus, ada pansanya kan,”

Kata dia, tak ada petani yang sampai gagal panen akibat cuaca ekstrem dan hama. Namun produksi turun mempengaruhi harga di pasaran yang bisa melonjak sewaktu-waktu.

“Gak ada gagal panen. Panen ada tapi produksinya yang menurun. Sehingga imbasnya harga yang sewaktu-waktu mahal,” ujarnya

“Makanya perlu dimaklumi masyarakat kalau harga mahal. Kasihan juga petani kalau misalnya panennya 10 ton menjadi 50 ton. Otomatios dia biaya produksinya di hitungnya,”

Menurutnya, jika harga melonjak tidak akan berlangsung lama. Karena ketika cuaca kembali normal, produksi petani juga akan membaik. Sehingga harga kembali normal.

“Tapi itu biasanya tidak terlalu lama. Kalau cuaca sudah bagus sekali, mendukung produksi mereka stabil harga bisa kembali,” ujarnya

“Contohnya kewmarin sempat harga bayam naik, kangkung naik, sawi naik, tapi sebentar saja. Kasihan juga petani kalau masih harga kemarin kalau produksinya turun,”

Karenanya untuk mengantisipasi jika harga melonjak, pihaknya sangat mendukung gerakkan menanam sayur di pekarangan rumah yang digagas PPK hari ini..

“Turun tapi masih mencukupi untuk Balikpapan, karena kita sudah mulai menggalakkan seperti menanam di pekarangan di rumah manfaatkan untuk sayuran,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version