BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pelatih PSM Makassar Darije Kalezić pasrah ketika pemainnya harus melakoni laga tunda pekan ke 26 liga 1 menghadapi tuan rumah Persebaya Surabaya di stadion Batakan Balikpapan, Kamis sore pukul 16.30 wita (14/11/2019).
Dia mengungkapkan, harusnya Juku Eja menang WO jika merujuk pada hasil emergency meeting di Bali yang dihadiri PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan perwakilan klub pada 12 Oktober 2019. Karenanya dia heran, PSM harus bertanding.
“Sebenarnya saya datang dengan tim saya ke Balikpapan ini tanpa mengetahui alasan yang jelas mengapa kita harus bermain lawan Persebaya. Tidak ada yang bisa menjelaskan kepada saya kenapa kita harus mainkan pertandingan ini,” tandasnya.
“Namun penjelasan yang kita dapat dari PSSI, mereka mengatakan tidak terjadinya pertandingan mereka tidak menemukan pelanggaran. PSSI mengirimkan surat dari hasil investigasi mereka, mereka tidak menemukan pelanggaran sama sekali,” ujarnya.
Dia menilai PSSI dan PT LIB telah melanggar aturan yang teLah disepakti bersama saat emergency meeting di Bali. Karena dalam pertemuan itu disepakati bahwa, tuan rumah wajib menyampaikan pemberitahuan ke tim tamu paling lambat empat hari sebelum pertandingan, jika pertandingan dikandang dipindahkan ke stadion lain.
“Bahwa untuk bermain di tempat netral yang sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan maka tuan rumah wajib menyampaikan ke PT LIB dan tim tamu selambat-lambatnya empat hari sebelum pertandingan. Ini aturan yang mereka buat sendiri di Bali bersama-sama dengan semua perwakilan-perwakilan klub,”bebernya.
“PSM menerima surat resmi dari PT. LIB yang menerima permintaan dari Persebaya untuk memindahkan tempat pertandingan ke stadion lain, kita menerima surat dari PT liga itu dua hari sebelum pertandingan jam 10 pagi, 31 Oktober dan pertandingan kita dijadwalkan 2 November,”jelasnya.
“Dijadwalkan ulang pertandingan, mereka melanggar aturan yang telah disepakati poin 4 dari keputusan hasil emergency meeting yaitu pada pekan ke 23 sampai ke 34 liga 1 tidak ada perubahan pertandingan. Pertandingan Persebaya vs PSM itu ada di pekan ke 26,”ungkapnya.
Darije juga mengeluhkan jadwal pertandingan yang padat yang harus dilakoni anak asuhnya. Bahkan dalam enam minggu Rizky Pelu dkk, harus melakoni delapan pertandingan. Karenanya pelatih berpaspor Swiss itu tak bisa berbuat banyak ketika dalam pertandingan nanti para pemainnya banyak yang harus absen.
“Bahwa jarak antara pertandingan hanya satu hari atau bahkan dua hari. Jadi dengan jadwal yang sangat padat tidak bisa berbuat banyak. Hampir tiga bulan kita tidak bisa memainkan paling tidak lima pemain. Dan besok tujuh pemain kita tidak bisa main,” katanya.
“Saya bertanya, siapa yang bodoh saat ini. Saya bertanya apa yang bakal terjadi kalau ada pemain saya tumbang di lapangan dalam 30 hari kedepan, siapa yang akan bertanggungjawab untuk hal ini.”tukasnya.
Pada laga ini, PSM tanpa diperkuat bek Hasyim Kipuw dan pemain asingnya Wiljan Pluim karena akumulasi kartu kuning.