BALIKPAPAN,  Inibalikpapan.com – Disdukcapil Balikpapan mencatat ada kenaikan jumlah pendatang antara 15-20 persen pada arus balik lebaran tahun ini. 
Pendatang Balikpapan untuk normalnya sekitar 1000-1500 orang perbulan.  

Dari survei yang dilakukan Disdukcapil Balikpapan pada tahun lalu diketahui ada 16 ribu -17ribu pendatang yang belum berktp Balikpapan.

” Rata-rata Sulawesi dan Jawa Timur.  Kami pernah lakukan pendataan ya setahun lalu ternyata rata-rata 1 RT ada 10 orang yang datang belum berktp Balikpapan.  Kalau dikalikan 1600 RT ada sekitar 16 ribu 17 ribu orang yang belum KTP Balikpapan. Itu pendatang ya. Mudah-mudahan makin sedikit ini kan 2019 dan makin sadar ,” beber Plt Kadisdukcapil Helmi Hasbullah (10/6/2019).

Soal alasan mereka sudah memiliki KTP elektronik menurut Helmi sepanjang tidak ada perubahan data di. KTP hal itu tidak masalah. ” Tapi pada saat dia pindah ke Balikpapan berarti data alamat di KTP berubah maka dia harus ganti KTPnya,” tandasnya.

Helmi mengatakan pemerintah kota tidak melarang adanya pendatang di Balikpapan. Terpentimg mereka membawa dokumen Kependudukan.

” Balikpapan Kota terbuka silakan saja yang penting membawa kelengkapan administrasi Kependudukan, ” tandasnya.

Dia menegaskan apabila tinggal di Balikpapan maka administrasi Kependudukan harus Balikpapan.  ” Kami tidak mau mereka yang tinggal di Balikpapan tapi administrasi Kependudukan bukan Balikpapan. Yang jadi masalah kalau sakit kalau gak ada Bpjs kesehatan itu jadi masalah, ” ujarnya.

” Itu yang sering terjadi di Balikpapan.  Mohon maaf contoh kemarin terjadi kebakaran ada korban satu orang begitu kita cek ternyata bukan orang Balikpapan dan tidak punya BPJS kesehatan,” ungkapnya.

Karena itu Helmi menghimbau penduduk Balikpapan yang sudah lama tinggal atau baru namun belum memiliki Kependudukan Balikpapan untuk segera mengurus.

” Syarat pendatang itu hanya satu yakni membawa surat pindah dari Capil daerah asal, ” jelasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version