Sekitar 20 Persen Daftar Tunggu Haji di Balikpapan DiDaftarkan Saat Usia Muda

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Panjangnya daftar tunggu haji di Balikpapan atau Kaltim, membuat umat muslim Balikpapanbanyak yang mendaftarkan anggota di usia dini atau usia muda.

Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Kaltim Hakimin Pattang mengatakan usia dini dimaksud yakni usia 16-19 tahun sudah didaftarkan sebagai calon haji.

“Banyak ada di Balikpapan ada 13 ribu waiting  list nah ada 20 persen yang usia dini sudah didaftarkan sebagai calon jamaah haji. Jadi kita berharap begitu aja mewariskan anak nggak perlu harta lebih baik anak daftarkan saja tidak terasa 23 tahun kedepan udah naik haji. Tidak mesti 23 tahun karena ada yang sakit, mengundurkan diri, meninggal akhirnya urutanya naik,” tuturnya kepada Inibalikpapan.com, Selasa (1/10/2019)

“Kalau usia 12 tahun keatas kan lumayan tambah 23 tahun usia 35 sudah berangkat. Jadi begitu di tanah suci dia aman,” tandasnya.

Panjang daftar tunggu  ini menjadi salah satu alasan masyarakat muslim sudah mendaftarkan anggota keluarganya dalam daftar haji. “Haji ini kan fisik dan mental. Mental harus siap kemudian fisik juga harus lebih. Disana kan  sering banyak dimensia, lupa-lupa,” ujarnya.

Sebab jika mendaftar haji di usia senja maka saat pelaksanaan di lapangan lebih banyak dituntun atau mendapatkan perhatian lebih.

“Kalau dia muda kan seperti pelontaran jaraknya pulang balik itu 10 km jalan kaki. Kalau orang tua pasti dibantu. Mau Sa’I, mau tawaf dirodain atau sebagaianya. Himbaun saya kalau mengeluarkan apa-apa ke anak lebih baik daftarkan haji lebih dini,” ujarnya.

Diketahui Hakimin Pattang sejak 30 September tidak lagi menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Balikpapan. Posisinya digantikan Alfi Taufik yang sebelumnya 2,5 tahun bertugas di kantor Kemenag Berau, Kaltim.

Baca juga ini :  Wali Kota Balikpapan Minta Media Tak Mendramatisir PSBB

“Selama di Balikpapan ini kan kota kelahiran kota rasanya luar biasa bagi saya. Pemda, kawan tokoh agama, tokoh masyarakat begitu familiar tidak ada pekerjaan yang rasanya sulit sampai ke sekda, kabag-kabag  banyak membantu. Dengan pak wali arahan bimbingan beliau, juga wakil wali kota, sekda. Saya bisa mengatakan bahwa selama 2,5 tahun dengan bimbingan kawan-kawan cukup sukses menurut saya,” ulasnya.

Terkait pelayanan haji, Hakimin memberikan masukan agar pelayanan manasik haji perlu ditingkatkan artinya ilmu perhajian bagi jamaah. “Karena ini penting bagi jamaah soal makbul atau ditolak haji itu. Kalau dia tidak tidak paham rukun, sunah, syarat, wajib. Ada sebagian bukan kita ini kan kloter campuran artinya secara keseluruhan dari pihak kementerian, tokoh agama manasik haji terus dioptimalkan,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.