BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Meski memiliki slogan kota Beriman dan masih ditengah pandemi Covid-19, ribuan janda dan duda baru di Balikpapan makin bertambah tiap tahunnya.

Terlihat disepanjang 2020 lalu sebanyak 1.646 perkara perceraian telah ditangani Pengadilan Agama Kelas I Balikpapan. Pertengkaran rumah tangga yang tak kunjung henti menjadi penyebab terbanyak pecahnya biduk rumah tangga warga Balikpapan.

Ketua Pengadilan Agama Balikpapan Darmuji mengatakan, angka tersebut sebenarnya termasuk menurun ketimbang 2019 lalu. Penurunan angka penanganan kasus cerai ini bukan karena berkurangnya jumlah orang yang ingin bercerai, lantaran pengadilan membatasi penerimaan kasus akibat pandemi.

“Kami sempat menutup pendaftaran sekitar sepekan. Bahkan banyak di media sosial yang bertanya kapan dibuka lagi pendaftaran gugatan cerai,” ujar Darmuji kepada awak media, Selasa (15/03/2021).

Darmuji menambahkan, ketika pendaftaran gugatan dibuka, hanya menerima 10 pendaftaran setiap hari, hal Ini untuk menghindari terbentuknya klaster pengadilan agama.

“Berdasarkan catatan Pengadilan Agama Balikpapan, pada 2020 terdapat 1.646 perkara perceraian,” ungkapnya.

Sedangkan akumulasi sepanjang 4 Januari 2021 hingga 12 Maret 2021 ada 535 perkara perceraian.

“Tahun lalu jumlah perkara terbanyak ada di Agustus, yakni 178 perkara. Tapi khusus Maret 2021 ini saja sudah ada 103 perkara yang masuk,” lanjutnya.

Adapun penyebab perceraian dikatakan Darmuji bermacam-macam, di 2020 lalu perselisihan dan pertengkaran terus menerus menjadi penyebab terbanyak dengan 645 perkara. Disusul permasalahan ekonomi sebanyak 329 perkara, dan meninggalkan salah satu pihak menjadi perkara terbanyak ketiga dengan jumlah 288 perkara.

“Begitu pula pada tahun ini. Hingga 12 Maret 2021, alasan perselisihan dan pertengkaran terus menerus menjadi penyebab terbanyak yaitu 130 perkara. Kemudian permasalahan ekonomi sebanyak 81 perkara, dan meninggalkan salah satu pihak sebanyak 59 perkara,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version