foto (ugetuget.com)

Sering Main Gadget, Ratusan Anak Balikpapan Alami Gangguan Mata

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com —Ratusan anak-anak Balikpapan mengalami gangguan mata akibat sering bermain HP.  Kasus ini diungkapkan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat menyambangi SD KPS Balikpapan yang menyelenggarakan sehari belajar di luar kelas, Kamis (7/11).

“Itu bukan sakit, matanya mengalami gangguan sehingga harus pakai kacamata bukan sakit. Waktu hari ulang tahun kota ada 120 anak  matanya terganggu hampir sebagian besar matanya terganggu main gadget,” ungkapnya.

Rizal meminta orangtua untuk memberikan gadget atau dawai  kepada anak secara bijaksana dan tidak berlebihan. “Jangan sampai hidup kita hanya untuk gawai,” tandasnya.

“Anak-anak kalau bisa kurangi bermain gedgetnya. Sayangi matanya. Di RSPB ada ratusan anak yang harus diobati lantaran terlalu sering bermain gesget,” imbuhnya dihadapan pelajar SD KPS Balikpapan.

Pihak Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) membenarkan kasus ini. Bahkan jumlahnya diperkirakan banyak.

Dokter Spesialis Mata RSPB dr Lilik Sujarwati mengatakan  keluhan sakit mata bukan hanya dirasakan pasien dari anak-anak saja melainkan remaja.

Jika sebulan, pasien yang datang berjumlah mencapai ratusan.

” Sehari kunjungannya aja 50 anak, kalau weekend bisa sampai 90an. Mereka keluhannya Computer Vision Syndrome (CVS). Kalau sebulan itu cukup banyak ya,’ ungkapnya.

Akibatnya banyak anak yang matanya tidak mampu membaca huruf secara 100 persen karena itu mereka butuh menggunakan kacamata.

“Jadi keluhannya anak itu matanya jadi sakit karena melihat terlalu dekat. Efeknya itu gangguan refreaksi, anak itu butuh kacamata, jadi kemampuan bacanya itu nggak sampai 100 persen, cuma 70 persen bahkan ada yang sampai 40 persen aja,” bebernya.

Penanganan yang di lakukan oleh pihaknya pun saat ini memberi kacamata dan obat tetes mata agar bisa segar dan tidak mudah lelah.

Baca juga ini :  Berikut Ketentuan PPKM Level IV Balikpapan, Restauran, PKL dan Angkringan

“Ada aturannya main gadget itu 20:20. Jadi 20 menit kita main gadget, 20 detik kita istirahatkan mata dari jarak pandang yang dekat. Misalnya selesai main gadget selama 20 menit, itu stop lalu lihatlah pandangan yang jauh-jauh minimal enam meter,” jelasnya.

Dia menyarankan agar orang tua  tidak memberikan gadget untuk anak-anak usia dini.  Pemberian gawai harus dibatas dan dibawah pengawasan orangtua.

“Kalau saya polanya itu anak jangan dikasih gadget dulu bagi yang masih usia dini,” tandasnya.

“Ada polanya, misalnya hari Senin sampai Jumat itu nggak boleh dipegangi gadget, tapi kalau weekend nggak masalah karena kan weekend juga. Jadi hari Senin sampai Jumat itu biar motoriknya yang bermain,”  tukas dr Lilik Sujarwati.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.