BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pelatih timnas U-23 Shin Tae-young tampak geram setelah tiga pemainnya Firza Andika, Ricky Kambuaya, dan Rachmat Irianto mendapat kartu merah.
Shin Tae-yong menilai, para pemain tersebut tidak memiliki rasa tanggungjawab. Apalagi, ketika itu timnas tengah tertinggal 0-1 dari Thailand, justru harus kehilangan tiga pemain.
“Saya masih bisa mengerti jika dapat kartu kuning atau akumulasi kartu tetapi ini karena tidak fair play mendapat kartu merah.,” ujar Shin Tae-young dilansir laman PSSI.
“Saya melihat pemain-pemain tersebut tidak punya tanggung jawab sebagai pemain dan sangat disayangkan apalagi banyak yang dapat kartu merah dan cedera,” lanjut Shin Tae-yong
Kekalahan itu membuat Indonesia gagal melangkah ke partai final, sekaligus memupus asa dan memperpanjang rekor tak dapat medali emas SEA Games selama 31 tahun.
Pelatih asal Korea Selatan itu pun menyampaikan permohonan maaf gagal mencapai target. Indonesua meaih medali emas SEA Games pada tahun 1991 di Manila, Filipina.
“Memang fans Indonesia banyak memberikan dukungan kepada kami di stadion. Saya meminta maaf atas kekalahan hari ini,”ujarnya.
Ini jadi kegagalan kedua bagi Shin Tae-yong bersama tim Merah-Putih. Sebelumnya, pelatih asal Korea Selatan tersebut juga gagal merengkuh Piala AFF 2020 setelah kalah oleh timnas Thailand.
“Untuk ke depannya kami harus lebih maksimal agar tidak mengecewakan fans. Kalau saya melihat kekalahan ini bukan karena masalah fisik, karena Thailand pun main sama juga 90 menit,” ujarnya
Dia juga menilai penyelesaian akhir juga masih menjadi titik lemah anak asuhnya. Karena dari sejumlah peluang yang diperoleh, tak satupun yang bisa dikonversi menjadi gol.
“Saya melihat ketika Thailand mendapat peluang, mereka bisa cetak gol. Sedangkan kami juga punya peluang, tetapi tidak dapat mencetak gol. Itu alasan kami kalah hari ini,” ujarnya