KUTAI KARTANEGARA, Inibalikpapan.com -– Siswa kelas VI SDN 025 Tenggarong antusias belajar menanam bawang secara daring gelaran Tanoto Fondation Kalimantan Timur. Dipandu oleh Cicik Novita, S.Pd- guru kelas VI di SDN 025 Tenggarong yang juga fasilitator daerah Tanoto Foundation Kaltim membagikan video dan bahan bacaan perkembangbiakan tumbuhan vegetatif melalui WhatsApp Group Paguyuban.

“Materi tersebut memuat manfaat dan bagaimana perkembangan vegetatif tumbuhan. Dalam video ini kami menjelaskan tentang vegetatif alami lebih merinci yang dilakukan dengan umbi, akar, dan geragih,” kata Cicik.

Mengingat pembelajarannya secara daring, orangtua murid turut mendampingi putra putrinya dalam praktik menanam bawang. Masing-masing siswa diberi lembar kerja (LK) dan diminta untuk menulis hasil pengamatan dan perkembangan vegetatif yang dicoba secara rutin dua kali selama dua minggu.

Cicik megatakan para siswa cukup antusias dalam mengamati pertumbuhan bawang yang mereka tanam sendiri. Antusias terlihat mulai dari menyiapkan materi berupa dua polybag, tanah, pupuk kandang atau kompos, arang atau sekam, pasir, lima siung bawang merah, dan air. Setelah itu siswa menanam bawang merah di dua polybag.

Polybag pertama, diisi bawang merah ditanam dengan tanah, pupuk, dan pasir. Sementara, siswa menanam bawang merah di polybag kedua dengan tanah pupuk sekam.

“Orangtua siswa yang membantu mengumpulkan hasil pengamatan di minggu pertama dan tanaman beserta LK yang terisi di minggu kedua. Jika ditotal bimbingan berlangsung selama dua Minggu,” ujarnya.

‘Tujuan pembelajaran ini adalah memahami perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif. Selain memahami materi IPA, siswa diharapkan mempunyai keterampilan Bahasa Indonesia,” ujar Cicik menambahkan.

Saptriasa Cinta Kirana Juniar- satu dari sekian peserta yang mengikuti pembelajaran mengatakan ia dibantu oleh sang ayah yang kesehariannya berprofesi sebagai petani.

Dari hasil pengamatan selama dua Minggu, ia mendapati kesimpulan bahwa bawang merah lebih cepat tumbuh di polybag yang berisi campuran tanah-pupuk-pasir. Laporan hasil pengamatan dikemas dalam format video, agar lebih mudah difahami oleh teman yang lain yang kesulitan menanam bawang merah.

“Pertumbuhan bawang merah di media tanah-pupuk-pasir lebih cepat karena kelembapan terjaga. Selain itu tanaman bawang adalah perkembangbiakan vegetatif alami dengan umbi lapis. Sehingga mempunyai daging yang berfungsi sebagai cadangan makanan,” ujar Cinta.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version