BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Makin berkembang aktivitas dan Keluarga besar SMK 5 Balikpapan dalam keseharian terutama keagamaan, menjadi alasan dilakukan pembangunan masjid baru, Nurul Bahri di lingkungan sekolah.
Peletakan batu pertama dilakukan Kabag Kesra Sukariyanto mewakili Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, di sekitar lahan SMK 5, Lamaru, Balikpapan Timur, Rabu (25/8/2021).
Hadir di lokasi peletakan batu pertama pembangunan yakni Camat Balikpapan Timur Suwandi, Tokoh Balikpapan Balikpapan H Makmur, Lurah Lamaru Surata dan jajaran Sekolah Menengah Kejuruan 5, serta Komite SMK 5.
Dalam sambutannya, Sukariyanto menyampaikan permohonan maaf dan salam atas ketidakhadiran wali kota. ” Saya juga turut berbahagia atas peletakan batu pertama Mudah-mudahan lancar dan menjadi sarana ibadah yang representatif, ” ujarnya.
Dengan pembangunan masjid akan terjadi keseimbangan menjadikan SDM yang cerdas secara akademis dan juga nilai -nilai keagamaan.
” Hal itu akan benar-benar terlaksana kalau kita memakmurkan dan mendayagunakan masjid secara optimal bukan hanya simbol kelengkapan sekolah, ” katanya.
Pada kesempatan itu Kabag Kesra Sukariyanto menyarankan agar membuat proposal permohonan bantuan pembangunan masjid. ” Ada dibagian saya tapi surat proposal ditujukan kepada Wali kota jangan kesayangan, “ucapnya.
Ketua Panitia Pembangunan masjid Nurul Bahri SMK 5, Sarbini menjelaskan latar belakang pembangunan masjid Nurul Bahri.
” Masjid di SMK sudah ada didalam, latar belakang perkembangan SMK negeri 5 kalau dihitung kuantitatif karyawan, guru, anak didik ada 1200 orang sehingga tidak bisa menampung terutama solat Jumat. Mau dikembangkan kiri kanan ada asrama siswa dan kolam. Ini yang melatarbelakangiPembangunan, ” jelas Sarbini.
Yang lama katanya akan dipakai keagamaannya terutama untuk wanita. Dalam pembangunan masjid ini, semua warga SMK dan wali Taruna dilibatkan.
“Perencanaan sejak 2019 namun karena kondisi kita jalan perlahan. 2020 dana mulai terkumpul dan 2021 memulai. Kita sudah menyurati kemenag dilakukan pengukuhan arah kiblat, ” ujarnya.
Langkah pertama untuk pembangunan peletakan batu pertama, untuk penggalangan dana sudah terhimpun hampir Rp100 juta berupa dana dan material.
” Berasal dari infaq guru, karyawan dan orang tua. Kita juga masukan proposal baik instansi pemerintah, perusahaan dan Wali murid, ” bebernya.
Sarbini menyebutkan biaya pembangunan Rp2,5 miliar. Namun dengan anggaran yang minim selaku warga SMK 5 memiliki keyakinan bisa dilakukan penyelesaian.
” Keyakinan kami bahwa Allah Maha Kaya melalui uluran tangan donatur, ” tutupnya.