Top Header Ad
Top Header Ad

SMPN 27 dan 28 Balikpapan Siap Beroperasi,Kekurangan Guru Diatasi dengan Sistem “Menyisih”

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com  — Dua sekolah menengah pertama negeri (SMPN) baru di Kota Balikpapan, yakni SMPN 27 dan SMPN 28, dipastikan siap beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026. Keduanya akan mulai menerima peserta didik baru meski dengan kapasitas terbatas di tahun pertama.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, G. Pratikno, mengatakan bahwa masing-masing sekolah akan membuka empat rombongan belajar (rombel) terlebih dahulu. 

“Alhamdulillah, tahun ini SMPN 27 dan SMPN 28 sudah bisa menerima murid baru. Untuk tahap awal, baru empat rombel per sekolah,” jelasnya.

SMPN 27 berlokasi di wilayah Balikpapan Kota, dan ditujukan untuk memperkuat pelayanan pendidikan di wilayah tengah kota. Sementara SMPN 28 terletak di kawasan Manggar Baru dan diharapkan dapat menjangkau wilayah irisan seperti Alam Harum dan sekitarnya.

Strategi Pemenuhan Guru

Disdikbud juga telah menyiapkan skema khusus guna menjawab tantangan kekurangan tenaga pengajar di dua sekolah tersebut. Sistem yang diterapkan adalah “menyisih”, yakni mendistribusikan guru dari sekolah lain yang memiliki kelebihan jam mengajar untuk turut mengajar di SMP baru.

“Kalau di SMP itu bisa diatur. Misalnya, satu sekolah butuh guru Matematika untuk sejumlah rombel, maka guru dari sekolah lain yang punya kelebihan jam bisa membantu mengisi kekurangan itu,” ujar Pratikno.

Menurutnya, skema ini memberikan dua manfaat sekaligus. Pertama, memastikan guru memenuhi beban mengajar minimal 24 jam per minggu. Kedua, guru yang mengampu lebih dari beban wajib akan mendapatkan tambahan penghargaan sebagai bentuk apresiasi.

“Ini jadi win-win. Tugas mengajar terpenuhi, dan guru juga bisa mendapat reward karena tambahan jam pelajaran,” lanjutnya.

Dengan strategi tersebut, Disdikbud optimistis proses belajar-mengajar di SMPN 27 dan 28 dapat berjalan optimal sejak awal operasional. Kehadiran dua SMP baru ini juga diharapkan memperluas akses pendidikan dan mengurangi kepadatan rombel di sekolah-sekolah yang telah ada.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses