BALIKPAPAN, INibalikpapan.com — Sekitar lebih dari 100 pelanggan PDAM mendatangi kantor PDAM Tirta Manggar Kota Balikpapan di Jalan Ruhui Rahayu I No.1, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kamis (2/7/2020).
Mereka mempertanyakan dan keberatan dengan tagihan rekening air bulanan yang tidak wajar.
Pelanggan yang biasa membayar ratusan ribu pada Juli ini dikenakan tariff hingga jutaan.
Agus warga Balikpapan mengaku kecewa dengan perhitungan air PDAM. Padahal paling tinggi hanya membayar Rp500 ribu mas.
“pas awal Juli untuk pembayaran selama Juni masa saya harus bayar 1,8 juta, ini sudah enggak masuk akal mas. Kalau naik hanya 200 atau 300 ribu nggak masalah,” ujarnya.
Warga lainya sebut saja Aminah menyatakan selama covid memang ada sedikit penggunaan air namun kenaikan tagihan ini tidak bisa dipahami.
” Di rumah salama covid nggak buat kegiatan apa-apa. Kok bisa bayar 800 ribu bulan ini makanya saya bingung, engak tau kenapa bisa mahal betul. Saya bayar biasanya cuma Rp 250 rib,” katanya.
Pelanggan yang datang sempat ditemui Humas PDAM Kota Balikpapan Suryo Hadi Prabowo, namun penjelasannya sulit diterima sehingga pelanggan tidak puas. Bahkan sempat terjadi adu mulut dan muncul ketegangan. Sehingga aparat lebih memilih mengamankan Suryo kedalam kantor.
Terpisah, Dirut PDAM Haidir Effendi menyebutkan persoalan ini tidak seluruhnya dialami pelanggan PDAM yang berjumlah 104 ribu pelanggan. “Data kami hanya 16,5 persen dari total pelanggan PDAM 104 ribu yang terjadi penyimpanggan yang ektrem,” sebutnya.
Menurutnya masalah ini bisa terjadi karena tagihan melebihi kenaikan 100 persen dari tagihan normal. “Muncul fenomena ini sebagai dampak kebijakan kami karena covid kita meminimalisir kami melakukan work from home. Hampir 70 persen pegawai PDAM kerja outdoor,”jelasnya.
Sehingga dalam situasi ini, pihaknya melakukan pencatatan meter secara estimasi. Standarnya pemakaian enam bulan terakhir dijadikan rata-ratakan pada bulan berjalan. “Jadi pemakaian bulan maret yagn dibaca bulan April kami menggunakan system etimasi tadi. Kemudian pemakaian April-Mei yang dibaca bulan ini sudah menggunakan manual kembali karena masuk masa transisi new normal,” ujarnya.
Diakui ada lebih tagih dan kurang tagih dalam pemberlakuan estimasi ini. Saat ini dilakukan inventarisasi dan membuka hotline pelayanan mengenai tagihan ini ke kantor PDAM.