Tangani ODGJ, Dinsos Balikpapan Bangun Enam Shelter

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan terus berupaya menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) atau disabilitas dengan berbagai langkah strategis.
Kepala Dinas Sosial Balikpapan, Edi Gunawan, menegaskan bahwa penanganan ODGJ bukan hanya tugas Dinas Sosial, tetapi melibatkan berbagai pihak, termasuk Satpol PP, lurah, RT, kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta masyarakat secara umum.
“Disabilitas mental bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk faktor bawaan dan pola asuh yang kurang tepat sejak kecil. Tekanan yang terlalu besar, larangan bersosialisasi, serta perlakuan keras bisa menyebabkan stres berkepanjangan yang berujung pada gangguan jiwa,” kata Edi Gunawan, Kamis (13/2/2025).
Saat ini, ODGJ yang mendapatkan perawatan dan penanganan di Balikpapan jumlahnya cukup besar.
“Di Kota Balikpapan, ada ratusan ODGJ yang terdata. Namun, karena keterbatasan tempat, yang bisa ditampung di shelter hanya sekitar 18 orang. Mereka yang ditemukan atau dilaporkan oleh masyarakat akan kami bawa ke Rumah Sakit Jiwa Samarinda untuk mendapatkan perawatan dan menenangkan kondisi mereka sebelum dikembalikan ke lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Penanganan ODGJ di Balikpapan mencakup berbagai upaya, mulai dari pengobatan, pemeriksaan kesehatan, senam ODGJ, hingga siraman rohani. Setelah kondisi mereka membaik, mereka diintegrasikan kembali ke masyarakat.
“Namun, ada pula yang sudah tidak memiliki keluarga atau ditelantarkan, sehingga menjadi tanggung jawab penuh pemerintah melalui Dinas Sosial,” akunya.
Tingkatkan Kenyamanan
Tahun ini, Pemkot Balikpapan berencana menambah fasilitas shelter guna meningkatkan kenyamanan bagi ODGJ yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
“Kami berencana menambah enam shelter baru di lokasi yang sama, yaitu di Tagana, MT Haryono, dekat Hotel Her. Penambahan ini diharapkan dapat memberikan ruang lebih nyaman, termasuk layanan konsultasi bagi keluarga ODGJ,” tambahnya.
Shelter ini juga didesain khusus untuk mengantisipasi perilaku destruktif ODGJ.
“Beberapa ODGJ memiliki kecenderungan merusak barang, bahkan bisa mencungkil keramik hanya dengan tangan kosong tanpa merasakan sakit. Oleh karena itu, desain shelter harus diperhitungkan agar tetap aman bagi mereka dan petugas,” lanjut Eddy.
Dinas Sosial Balikpapan juga telah menambah tenaga outsourcing untuk menangani ODGJ secara lebih optimal.
“Tahun ini, kami menambah tiga tenaga tambahan khusus untuk penanganan ODGJ. Ke depannya, kami berharap fasilitas dan layanan bagi mereka bisa lebih maksimal, termasuk ruang bagi keluarga untuk mengunjungi dan melihat perkembangan anggota keluarganya yang dirawat,” tukasnya.***
BACA JUGA