BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Balikpapan terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap penyakit kanker. Hal itu dilakukan apabila terdeteksi lebih cepat akan dapat melakukan pengobatan dengan cepat.
Ketua YKI Balikpapan Sri Soetantinah mengungkapan terus melakukan penyuluhan kepada ibu rumah tangga dan sekolah-sekolah untuk terus melakukan pemeriksaan dini untuk mencegah dan melakukan pengobatan apabila ditemukan penyakit kanker.
“Berdasarkan data yang ditemukan YKI tahun lalu penderita kanker serviks ada 16 orang, dan sekarang sudah 23 penderita. Kita juga memberikan perhatian 10 jenis penyakit kanker, dan yang paling dominan ditemukan adalah serviks dan payudara,” terangnya, pada syukuran sekretariat YKI di Kantor PMI Balikpapan.
Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat Balikpapan untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap penyakit kanker mengalami peningkatan khususnya pemeriksaan dini terhadap kanker serviks dan payudara.
YKI Balikpapan mencatat jumlah masyarakat yang melakukan pemeriksaan dini terhadap pencegahan penyakit kanker serviks dan payudara mencapai 500 orang.
“Respon masyarakat untuk pencegahan dini terhadap kanker dalam melakukan pemeriksaan mulai Januari hingga kini sudah tembus 500 orang. Sebelumnya kurang dari itu, setiap YKI mengajak masyarakat untuk IVA dan Pap Smear,” katanya di sekretariat YKI yang berlokasi di Kantor PMI Balikpapan.
Pada tahun-tahun sebelumnya jumlah atau respon masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini masih sangat minim. Sehingga lanjutnya, dilakukan penyuluhan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini terhadap penyakit kanker.
“Dengan kesadaran masyarakat yang tinggi maka bisa dilakukan pengobatan dengan segera karena dapat terdeteksi lebih cepat. Setelah dilakukan pemeriksaan dini ternyata juga banyak ditemukan,” sebut perempuan yang pernah menjabat sebagai Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Balikpapan.
Ia mencontohkan apabila dilakukan pemeriksaan pada satu titik dari 40-50 yang periksa maka ada 7-8 orang yang terdeteksi kanker. “Sekarang semakin banyak periksa baru kita ketahui penderita kanker juga semakin banyak. Jadi tergantung lokasi masing-masing. Contoh ditimur dari 30-40 pemeriksa itu bisa 7-8 yang menderita kanker,” ujar Sri Soetantinah.