BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebagai bentuk protes akuisisi Pertagas ke PGN oleh pemerintah, Serikat Pekerja Pertamina se Kalimantan menggelar demonstrasi serentak.
Di Balikpapan, aksi itu dikomandoi Serikat Pekerja (SP) Mathilda di kawasan kilang di area HEE Pertamina RU V, Rabu pagi selama 3 jam, (18/7/2018).
Dalam aksi yang dilakukan ratusan pekerja di areal kilang pengolahan diisi dengan orasi dan pembacaan puisi yang isinya berupa tuntutan penolakan akuisisi. Bahkan didukung pula oleh pihak manajemen.
“Siapa mau nekan kami. Manajemen malah ikut bergabung dan ikut berorasi juga, diwakili oleh Senior Manajer Operation and Manufacturing atau SMOM karena General Manager sedang berada di Jakarta,” kata Ketua SP Mathilda Pertamina Balikpapan Mugiyanto (18/7/2018).
Aksi Bela Pertamina untuk menekan Kementerian BUMN yang dianggap telah menggembosi bisnis Pertamina. Karena aksi korporasi yang dilakukan BUMN dengan akuisisi Pertagas ke PGN akan merugikan Pertamina. Mengingat 24 persen keuntungan Pertamina diperoleh dari Pertagas.
“Kita himpun seluruh pekerja untuk menentang keras akuisisi Pertagas ke PGN yang dicanangkan Kementerian BUMN karena Pertagas adalah bisnis gemuk milik Pertamina dan kontribusinya cukup besar untuk negara dan bangsa,” kritiknya.
“Kalau diakusisi ke PGN, dilebur ke Perseroan Terbuka, jadi kita kehilangan aset yang strategis. Itu yang kami lawan,” tandasnya.
Dia menganalisis akuisisi itu dirasakan pekerja berupa berkurangnya pendapatan Pertamina dan membuat keuangan perusahaan migas milik negara itu menjadi mengkhawatirkan. Sehingga bisa menjadi kendala untuk membiayai proyek-proyek besar seperti perluasan areal kilang pengolahan atau RDMP baik di Cilacap maupun di Balikpapan.
“Kalau kondisinya masih seperti ini, maka bisa dipastikan proyek RDMP itu tidak akan berjalan,” ucapnya.
Aksi yang dilakukan kali ini masih bersifat lokal dan puncaknya pada 20 Juli nanti di Jakarta.
“Kami akan berkumpul di kantor Pertamina pusat kemudian bergerak ke Kementerian BUMN di Jakarta. Kita akan duduki dan menyampaikan aspirasi di sana, lalu berlanjut ke Kementerian ESDM karena selama ini kurang berpihak kepada Pertamina,” ujarnya.
“50 pekerja Pertamina di Balikpapan siap berangkat ke Jakarta untuk bergabung bersama ribuan pekerja lainnya dari sentra operasi dari Sabang sampai Merauke,” ungkapnya.
Gerakan itu, lanjut Mugiyanto, akan terus dilakukan oleh pekerja Pertamina seluruh Indonesia sampai tuntutan mereka didengar pemerintah.
” Kalau seluruh karyawan Pertamina solid negara ini bisa goyang,” ujarnya.
untuk ancaman penghentian distribusi gas ke juga masih berlaku. Bahkan seluruh produksi termasuk distribusi BBM juga diancam setop sementara.
“Kita lihat dulu reaksi pemerintah pasca aksi 20 Juli nanti. Apabila tidak didengar, maka akan ada aksi yang memberi dampak langsung ke masyarakat. Kami minta maaf,” tukasnya.