BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sudah tujuh bulan Asmantang Tikno menunggu fasum yang berada tepat disamping rukonya di jalan Jenderal Sudirman RT 16 Kelurahan Klandasan Ilir dikerjakan.
Pasalnya fasum dinding sorong di sungai pasar baru tersebut roboh setelah hujan yang mengguyur kota Balikpapan beberapa waktu lalu dan imbas aliran drainase tersebut yang juga buangan dari berbagai tempat seperti Puskib, Telagasari, Jalan Maryati, dan Gunung Sari Ilir semakin menggerus tanah hingga riko miliknya rawan roboh.
Asmantang menyampaikan kejadian longsor yang terjadi di Sungai Pasar Baru tepatnya di samping ruko kami dekat Jembatan Pasar Baru Kelurahan Klandasan Ilir, kejadian awal longsoran terjadi pada 31 Austus 2022 lalu saat hujan yang cukup deras mengakibatkan longsor pada siringan sungai tersebut.

“Pada saat kejadian kami telah melaporkan kejadian longsoran kepada instansi terkait diantaranya BPBD, Lurah, Camat, PU dan Pemerintah Kota,” ujar Asmantang kepada media, Jumat (31/3/2023).
Kata Asmantang, setelah laporan itu pada 20 Oktober 2022 lalu Pejabat dari beberapa instansi terkait melakukan pengecekan dan berkoordinasi dengan kami untuk penanganan siringan yang longsor tersebut, mengingat siringan tersebut masuk dalam Fasilitas Umum (Fasum).
“Sampai saat ini kami menunggu dari Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan perbaikan siringan sungai yang longsor tersebut,” akunya.
Pada 9 November 2022 lalu pihaknya di minta untuk datang kekantor Kelurahan Klandasan llir untuk menandatangani surat pernyataan perbaikan siringan yang longsor tersebut dan sampai dengan saat ini tak ada realisasi pengerjaannya.
“Sudah 7 bulan kami sejak kami melaporkan kejadian awal, kondisi longsoran tersebut tidak ada tindak lanjut kapan akan dikerjakan perbaikannya,” akunya.
Bahkan dia juga sudah membuat surat pernyataan yang menghibahkan sebagian lahannya untuk mendukung pelebaran aliran sungai pasar baru, dengan harapan siring tersebut bisa segera dikerjakan.
“Saya juga sudah menghibahkan sekitar levar 4 meter dan panjang 20 meter lahan saya, untuk pelebaran aliran sungai,” akunya.

“Tapi nyatanya sampai saat ini belum dikerjakan, sementara siring yang roboh itu mulai tergerus dan menyebabkan ruko saya mulai rawan roboh,”sambungnya.
“Kalau ruko saya roboh apa mau pemkot bertanggung jawab,” tambah.
Untuk penanganan sementara, Asmantang mengaku membuat siring darurat dari seng, tapi ini tidak bertahan lama, hujan deras beberapa waktu lalu membuat siring yang dibuatnya rusak.
“Kalau bisa saya berharap bisa segera dikerjakan, jangan sampai malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi kalau sampai ruko roboh bisa menutup akses air di sungai pasar baru,” harapnya.
Dikonfirmasi ke Lurah Klandasan Ilir Andi Arif Hidayatullah mengatakan, dari pihak kelurahan dan kecamatan Balikpapan Kota bersama dengan Tim Pemkot sudah meninjau ke lokasi pada tahun 2022 lalu, infonya akan dikerjakan oleh DPU Balikpapan.
“Sampai saat ini kami juga menunggu penjelasan dari DPU Balikpapan kapan bisa direalisasikan, mudah-mudahan tahun ini,” kata Andi Arif Hidayatullah.
Disinggung soal perbaikannya apakah dimasukan dalan usulan Musrenbang atau darurat, Lurah Andi mengaku, awalnya masuk usulan dana darurat mengingat keadaan yang bisa dibilang mengkhawatirkan saat itu, dengan kondisi cuaca yang hujan terus menerus.
“Kami juga terus berkoordinasi agar segera diperbaiki, mengingatkan aliran sungai pasar baru ini muaranya dari berbagai aliran di wilayah Gunung Sari, Puskib, Gunung Pasir,” pungkasnya.