BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menggelar workhsop yang bertajuk “Mewujudkan Balikpapan Menuju Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama” pada Selasa (6/12/2022) di Auditorium Balai Kota Balikpapan.
Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pencapaian kategori KLA Nindya yang sebelumnya telah diraih Kota Beriman. Workshop yang dilakukan sebagai upaya peningkatan kategori KLA ini menghadirkan narasumber yang berasal dari Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Diketahui, Kota Probolinggo dinilai berhasil mencapai kategori KLA Utama dalam kurun waktu empat tahun sejak menyandang kategori Pratama pada tahun 2018 lalu.
“Artinya percepatan yang dilakukan oleh Probolinggo ini luar biasa, dan kita harus banyak belajar untuk melakukan percepatan-percepatan tersebut,” tutur Kepala DP3AKB Balikpapan, Alwiati.
“Harapan kita, dalam workshop ini bisa menelurkan hasil-hasil kesepakatan-kesepakatan terhadap pemenuhan hak anak di Kota Balikpapan,” tambahnya.
Selain itu, ia juga berharap permasalahan-permasalahan yang belum selesai dan berkaitan dengan hajat anak bisa dipecahkan bersama melalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait.
“Dengan Dinas Sosial (Dinsos), kemudian dengan kecamatan dan kelurahan, serta instansi vertikal yang ada di Kota Balikpapan untuk bergerak bersama memberikan perlindungan kepada anak,” terangnya.
Ia menyebut, saat ini sebenarnya sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh kelurahan dan kecamatan serta berbagai instansi dalam rangka pemenuhan hak anak, namun kegiatan-kegiatan tersebut belum terintegrasi dengan baik.
“Belum ada sinergitas, sehingga belum nampak kegiatannya,” katanya.
Ke depannya, pihak DP3AKB juga akan selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak demi meningkatkan kategori KLA yang telah disandang Kota Beriman.
Seperti, misalnya dengan keberadaan forum anak yang dinilai cukup penting, tidak hanya sebagai pelopor dan juga pelapor, tetapi juga berperan dalam memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan Kota Balikpapan.
Alwiati menegaskan, dengan ini ia berharap peserta workshop yang juga merupakan pejabat lurah dan camat di wilayah Kota Balikpapan ini dapat memetik pelajaran dan menerapkan pengetahuan dari narasumber yang dihadirkan.
“Harapan saya juga bahwa seluruh masyarakat ikut terlibat di dalam memberikan perlindungan kepada anak dan pemenuhan hak anak,” tuturnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan juga sedang menggencarkan upaya peningkatan kategori KLA Nindya yang disandang Kota Beriman saat ini menuju Utama.
Berbagai kegiatan dilakukan dalam rangka mewujudkan hal tersebut, mulai dari sosialisasi hingga aksi nyata dengan melakukan pencanangan dan komitmen yang dilaksanakan di tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Di hari Sabtu (10/12/2022) nanti InsyaAllah kita akan melaksanakan pencanangan dan pernyataan dengan pembuatan komitmen untuk kecamatan dan kelurahan ramah anak,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan pencanangan dan komitmen bersama ini, kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Balikpapan diharapkan bisa lebih fokus dalam menciptakan kondisi dan lingkungan yang ramah anak.
Adapun, konsep yang diusung untuk mewujudkan kelurahan dan kecamatan ramah anak ini wujudnya tak jauh berbeda dengan konsep yang dilaksanakan di tingkat kota.
“Setiap kelurahan/kecamatan dituntut untuk membuat inovasi-inovasi, bagaimana bisa melibatkan anak di setiap kegiatan pembangunannya,” jelasnya.
“Seperti, misalnya kegiatan kerja bakti. Kerja bakti itu harusnya juga bisa melibatkan anak, jadi misalnya kita berkegiatan untuk membuat taman dengan mengajak anak untuk berpartisipasi, contohnya dalam hal penentuan warna cat yang akan digunakan, melukiskannya di dinding dan sebagainya,” lanjutnya.
Hal tersebut nantinya akan menciptakan kebanggaan tersendiri bagi sang anak atas hasil karya yang diciptakan dari keterlibatannya.
“Misalnya, Kelurahan Gunung Sari Ulu memiliki kegiatan Bestie Kampus. Itu kegiatan yang luar biasa dan harus selalu kita gaungkan, supaya bisa menjadi contoh untuk kelurahan yang lain untuk diterapkan di kelurahannya, mungkin dengan versi lain yang sesuai dengan kondisi di lingkungannya masing-masing,” tutup mantan Seketaris DKK Balikpapan ini.