Top Header Ad

Upaya DKUMKMP Balikpapan Kembangkan Koperasi Di Masyarakat

Kepala DPUMKMP Balikpapan Heruressandy Setya

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan berkomitmen mengembangkan koperasi agar jumlahnya tidak terus menurun setiap tahun.  

Berdasarkan data, jumlah koperasi di Balikpapan tercatat sebanyak 438 unit. Tapi pada 2023 lalu, jumlahnya berkurang menjadi 390 koperasi dan angka tersebut turun drastis, kini hanya tersisa 113 koperasi yang masih teridentifikasi memiliki alamat dan pengurus yang jelas.  

Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruresandy Setia Kesuma, mengakui tren penurunan ini. Memasuki 2025, jumlah koperasi tercatat sebanyak 125 unit. 

“Kondisi koperasi kita saat ini ada yang aktif dan tidak aktif,” ucap Heru, sapaannya, Sabtu (1/2/2025).  

Ia menyebut ada pertumbuhan koperasi baru sebanyak sembilan unit. Hingga Februari 2025, total koperasi yang terdata mencapai 134 unit. 

“Kami berharap koperasi-koperasi baru ini bisa eksis dan berkembang sesuai bidang usahanya,” ujarnya.  

DKUMKMP Balikpapan juga menargetkan koperasi yang ada dapat berkontribusi terhadap perekonomian anggotanya. 

“Minimal mereka bisa menjalankan usaha secara berkelanjutan setelah mendapatkan modal,” tuturnya.  

Untuk menghidupkan kembali koperasi, DKUMKMP rutin mengadakan program peningkatan kompetensi bagi pengurus dan anggota koperasi. 

“Setiap tahun kami menyelenggarakan pelatihan bagi koperasi, mulai dari aspek kelembagaan, SDM, hingga pengawasan,” jelasnya.  

Pada 2025, pihaknya akan fokus pada program pendidikan dan pelatihan koperasi, sebagaimana arahan Kementerian Koperasi (Kemenkop)

“Menteri Koperasi menekankan pentingnya digitalisasi koperasi untuk meningkatkan ekonomi anggota, memperluas akses pembiayaan dan pemasaran. Dengan teknologi modern, koperasi diharapkan lebih adaptif dan menarik minat masyarakat,” ungkapnya.  

Selain itu, Presiden Prabowo juga menaruh perhatian besar pada koperasi. “Presiden menegaskan bahwa koperasi harus mendukung program strategis nasional serta diperkuat sebagai badan hukum berbasis asas kekeluargaan dan gotong royong,” ujarnya.  

Sebagai bagian dari strategi nasional, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi belum lama ini meminta 1.923 koperasi di 29 provinsi untuk turut serta dalam pelaksanaan program Makan Siang Gratis (MBG).

Dua Tugas Pokok

Kabid Koperasi DKUMKMP Gina Andriyani mengatakan, di bidang Koperasi DKUMKP ada dua tugas pokok yakni untuk pengawasan dan pembinaan kelembagaan koperasi yang lebih terfokus pada administrasinya. Seperti pendirian kopasinya dalam hal persyaratannya dan arah koperasi kemana.

“Sedangkan dalam hal pengawaan kepada regulasi apakah sudah sesuai atau tidak dengan syarat pembentukan koperasi,” ujar Gina Andriyani

Gina menambahkan, saat ini koperasi di Balikpapan mencapai 599 koperasi menurut data sisitem Kementerian Koperasi. Namun yang aktif hanya 147 koperasi 20 persen saja. 

“Koperasi ini terdiri dari berbagai jenis seperti koperasi konsumen ada 136, koperasi pemasaran ada 3, koperasi simpan pinjam ada 1, koperasi syariah ada 1, dan koperasi produsen ada 6,” akunya.

Kata Gina, kenapa koperasi saat ini banyak yang tidak aktif, ada yang bilang  koperasi kayak arisan, padahal sebenarnya koperasi banyak mencakup banyak hal, bukan hanya bisa membuka toko.

Bahkan dengan adanya UU Cipta Kerja pendirian koperasi sangat mudah, tinggal punya surat rekomendasai dari berkoordinasi dengan pihak notaris.

“Tapi sekarang buat koperasi untul penyuluhan tidak wajib tnggal pergi ke notaris pembuat akta koperasi,” imbuhnya.

Hanya saja pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai notaris, jika ada yang ingin membuat kopersi hrus berkoordinasi dengan DKUMKMP dalam hal pemberian penyuluhan.

“Penyuluhan diberikan agar prinsip koperasi seperti anggaran dasar yang sesuai,” imbuhnya.

“Dulu awal pembuatan koperasi minimal 20 orang, sekarang dengan 9 orang sudah bisa buat kopasi pendiri,” tambahnya.

Adapun tantangan terbesar kenapa koperasi banyak yang tidak aktig. Yakni terbesar lebih kepada anggota tidak peduli kuperasinya, tapi lebih kepada mencari SHU.

“Di Balikpapan ini koperasi yang lebih banyak dijumpai simpan pinjam dan unit simpan pinjam,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.