Top Header Ad

Upaya Pengelolaan Sampah Di Balikpapan, Sudirman : Sebanyak 120 Ton Perhari

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pengelolaan sampah menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah Kota Balikpapan. Dengan produksi sampah harian mencapai 500 ton, langkah penanganan dan pengurangan terus dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, mengungkapkan sejumlah strategi dan inovasi dalam mengelola sampah yang telah membawa dampak positif.

Menurut Sudirman, dari total sampah yang dihasilkan setiap hari, 120 ton berhasil dikurangi melalui upaya masyarakat. 

“Pengurangan ini berkat peran aktif masyarakat yang terbagi dalam kelompok swadaya masyarakat (KSM), bank sampah, dan startup lokal berbasis teknologi seperti Cirrus. Dengan aplikasi ini, sampah yang sudah dipilah masyarakat akan diambil dan diberi nilai ekonomis,” ujarnya, Sabtu (18/1/2025).

Tidak hanya masyarakat umum, Sudirman menegaskan pentingnya keterlibatan anak-anak sekolah dalam mendukung budaya pengelolaan sampah sejak dini. 

“Mulok (muatan lokal) lingkungan yang sudah diperbarui pada 2024 memberikan pembelajaran praktik langsung tentang pengelolaan sampah organik, seperti membuat kompos dari rumah. Tujuannya, agar budaya ini terbentuk sejak kecil dan berlanjut hingga dewasa,” tambahnya.

Estetika Kota dan Pengelolaan Sampah di Permukiman

Terkait estetika kota, Pemkot Balikpapan mulai berupaya memindahkan tempat pembuangan sampah (TPS) dari pinggir jalan ke kawasan permukiman. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang mewajibkan pengelolaan sampah pada level permukiman.

“Kita menargetkan tidak ada lagi bak sampah atau TPS di pinggir jalan. Sampah akan dikelola langsung di lingkungan permukiman. Warga cukup membuang sampah ke TPS terdekat yang dilengkapi fasilitas pengolahan. Sampah organik bisa diolah di lokasi, dan anorganik dipilah untuk diolah lebih lanjut,” jelas Sudirman.

Pengembangan TPST dan Masa Depan TPA

Sebagai bagian dari program jangka panjang, DLH tengah mengembangkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa kecamatan. Pada 2024, dua TPST baru direncanakan berdiri di Balikpapan Selatan dan Balikpapan Utara. TPST ini berfungsi sebagai pusat pengolahan sampah organik menjadi kompos dan pemilahan sampah anorganik bernilai ekonomis.

Sudirman mengungkapkan keprihatinannya terkait kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Balikpapan yang semakin menipis. 

“Dari tujuh zona yang ada, tinggal satu zona tersisa. Dengan prediksi, TPA akan penuh pada 2027-2028. Oleh karena itu, kita sedang mempersiapkan penerapan teknologi pengelolaan sampah di TPA untuk mengatasi hal ini,” katanya.

Penghargaan dan Harapan ke Depan

Kolaborasi lintas sektor yang dilakukan DLH bersama masyarakat, sekolah, dan pemerintah telah membuahkan hasil positif. Berbagai penghargaan Adiwiyata tingkat nasional dan mandiri menjadi bukti nyata keberhasilan pengelolaan sampah di Kota Balikpapan.

“Kita harap langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi beban TPA tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah sejak dari rumah,” tutup Sudirman.

Dengan berbagai inovasi ini, Pemkot Balikpapan optimis mampu menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi model pengelolaan sampah bagi kota-kota lain di Indonesia.***

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.