BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Reses masa persidangan II tahun 2021 DPRD Balikpapan, digunakan oleh Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle untuk bertemu dengan warga di Dapil pemilihannya di Balikpapan Timur. Kali ini politikus Gerindra tersebut menggelar reses di Jalan Mulawarman RT 11 Gang Kacang Kelurahan Lamaru Balikpapan Timur, Jumat malam (4/6/2021).
“Reses ini kami laksanakan sebagai anggota dewan atas dasar keluhan masyarakat bahwa semenisasi di RT 11 belum memadai,” ujar Sabaruddin Panrecalle.
Namun, dengan komitmen bersama, dan sabar menunggu akhirnya semenisasi dapat terselesaikan, meskipun masih ada titik yang belum sempurna karena paritnya belum terakomodasi. “Insyaallah dalam waktu dekat paritnya akan kami selesaikan,” ungkapnya. Sabarudin mengapresiasi, para Ketua RT beserta warganya saling bekerja sama untuk membangun komunikasi yang lebih baik. “Sebelum purna tugas kami sebagai anggota dewan di wilayah Balikpapan Timur, kami ingin menuntaskan tugas-tugas kami,” jelas Sabaruddin.
Memang pertemuan reses ini sesuai dengan protokol kesehatan, sehingga pertemuan tidak bisa berlangsung lama dan undangan pun terbatas karena mengikuti peraturan satuan tugas (Satgas) Covid-19 Balikpapan.
Aspirasi masyarakat dimulai dari warga RT 11 Mudho meminta untuk dibuatkan drainase di lingkungan RT 11 dan parit di RT 27. Sekitar 200 meter ukuran parit yang diminta warga untuk dibangun, supaya dapat mengurangi banjir.
Selanjutnya, Ahmad Kuswanto warga RT 27 Lamaru meminta dibuatkan parit supaya mengurangi banjir. “Mohon kepada pak dewan bisa memberikan bantuan, solusi, anggaran pemerintah bisa alokasikan ke daerah kami. Saya bersama pak RT sudah bosan dengan difoto-fotonya jalan. Minta bantuan progress kami,” ujarnya.
Sementara itu, Suyatno Warga RT 11 Lamaru mengucapkan terima kasih, sudah merealisasikan permohonan warga yakni semenisasi jalan yang sudah diwujudkan nyata di lingkungannya. Adapun aspirasi yang ingin diutarakan mengenai Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang masih menumpang di masjid tidak mempunyai tempat sendiri. Jika bisa diusulkan agar dapat dibuatkan tempat sendiri, karena muridnya sudah sekitar 80 anak sehingga pada saat berkumpul, ramai sekali. Sehingga, warga yang mau ibadah salat menjadi terganggu.
Menanggapi hal tersebut Sabaruddin mengatakan proses pengajuan itu tidak ada yang instan tapi butuh proses. Untuk semenisasi yang belum terealisasi ini dapat diusulkan kembali.
“Nanti anggaran diusulkan sebelum Agustus. Kami diskusikan dan akan digiring. Setelah masuk nanti bisa dikerjakan tahun 2022 kalau itu disetujui. Karena usulan yang masuk banyak dari anggota dewan dan tidak mudah. Kami tidak menjanjikan apa-apa tapi sekuat tenaga kami untuk memperjuangkan dan merealisasikan. Mudah-mudahan usulan bapak ibu bisa kami catat dengan baik,” tuturnya.
Sabaruddin menambahkan memang drainase dan semenisasi dalam kegiatan reses menjadi tranding topik.
“Itu hal-hal yang sudah lumrah yang kami dapatkan, memang tidak semua kami bisa akomodir, paling tidak di RT 11 dan RT 27 ini usulan sudah hampir kami rampungkan. Kenapa kami mengambil tempat di sini, karena ini momok banjir hujan sedikit saja banjir,” bebernya.
Memang semenisasi sudah diatasi, namun drainase masih bermasalah karena hulu dan hilirnya tidak berbanding lurus sehingga perlu adanya perbaikan. Ia berharap dalam anggaran perubahan atau anggaran murni dapat menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami tidak bisa juga memaksakan karena kami menyadari anggaran pemerintahan kota terbatas ditambah dengan pandemi Covid 19 ini yang begitu banyak anggaran yang terkena Refocusing,” tutupnya.