Waspada Pohon Tumbang, Desember Puncak Musim Hujan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi pohon tumbang saat musim penghujan.
Hujan yang disertai angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang. Untuk itu, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan ketika ada pohon yang berada di dekat jalan dan rumah.
“Kami mengingatkan warga yang memiliki pohon dekat tempat tinggalnya dan di pinggir jalan agar waspada, terutama ketika turun hujan disertai angin kencang,” kata Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali Jumat (13/12/2024).
Usman meminta warga yang memiliki pohon berpotensi tumbang yang berada dekat rumah dan jalan raya untuk segera dilaporkan ke BPBD untuk dilakukan penebangan.
“Kalau ada pohon yang rawan tumbang bisa laporkan ke kami, nanti ada tim BPBD yang turun melakukan penebangan,” ujarnya.
Waspada Cuaca Ekstrem
Terpisah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.
Diprediksi, periode tersebut akan ditandai dengan curah hujan tinggi dan gelombang laut yang meningkat. Kepala BMKG SAMS Sepinggan, Kukuh Ribudiyanto, mengungkapkan bahwa wilayah Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, kini tengah berada di musim penghujan.
“Kalau secara musim, ini sudah masuk ke musim penghujan,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa musim kemarau telah berlangsung sejak Agustus hingga September, sementara masa transisi menuju musim hujan terjadi pada Oktober dan November.
“Desember sampai Januari diperkirakan menjadi puncak pertama musim hujan di Kaltim. Sementara puncak kedua akan terjadi pada April 2025,” tambah Kukuh.
Selain hujan deras, gelombang tinggi diperkirakan dapat mengganggu aktivitas kapal-kapal kecil seperti milik nelayan. Namun, menurut Kukuh, kapal feri penyeberangan cenderung lebih aman dari gangguan tersebut.
“Karena dari segi bobot, kapal nelayan lebih kecil, sedangkan feri relatif aman dari gelombang,” jelasnya.
Disisi lain, untuk pasang air laut atau rob juga diperkirakan meningkat selama periode ini. Rob biasanya terjadi dua kali dalam sebulan.
“Rob selalu muncul di pertengahan bulan Hijriyah, tapi awal dan akhir bulan pun bisa terjadi,” kata Kukuh.***
BACA JUGA