BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud bersama Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam, Lisa Hasliana melepas Tim jelajah infrastruktur Kalimantan Bisnis Indonesia, di Kantor Perwakilan Balikpapan, BSB, Senin pagi (10/8/2020).
Jelajah infrastruktur Kalimantan untuk melihat dari dekat implementasi pembangunan yang telah dilakukan pemerintah. Infrastruktur menjadi penting karena merupakan urat nadi perekonomian. Pembangunan di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur (Kaltim) bisa menjadi langkah awal mewujudkan visi indonesiasentris.
Kepala Bisnis Indonesia Perwakilan Balikpapan, Rachmad Subiyanto mengatakan penunjukan wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara sebagai lokasi ibu kota negara menjadi langkah lain dalam menghadirkan pemerataan pembangunan.
“Kami menyambut antusias penunjukan Kaltim menjadi lokasi IKN. Tentu kami ingin melihat dari dekat kesiapan infrastruktur penunjang yang sudah ada maupun yang akan dibangun kedepannya,”ujar Rachmad.
Wakil Wali Kota, Rahmad Mas’ud mengatakan misi ini bisa menjadi saran dan masukan dari media kepada pemerintah dalam mempersiapkan perencanaan pembangunan infrastruktur di Kaltim.
“ini bisa memberikan gambar akurat kondisi di lapangan sehingga perhatian kita serius lagi apalagi teman-teman media terjun langsung untuk bisa lebih baik apalagi juga unutk ibukota negara yang sudah diumumkan presiden, tentu fasilitas infrastruktur harus disiapkan dulu. Tanpa infrastruktur pasti pembangunan berjalan lambat,” katanya.
Namun Rahmad juga menilai selain jalur darat juga harus diperhatikan transportasi laut. Alasannya adalah Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
“Kalimantan Timur itu logistik semuanya dari laut. Kalau pembangunan infrastrukturnya tidak terpenuhi, perpindahan ibu kota negara tidak akan maksimal,” tandasnya.
Problematik yang dihadapi saat ini merupakan masalah anggaran apaalagi covid masih menjadi perhatian serius dalam hal penanganan dan recofusing anggaran. “program yang dicanangkan, tujuanyang akan dkita raih tanpa didukung pendanaan pasti hanya jadi mimpi tertunda. Tapi kalau dana ada, planning tepat artinya sesuai perioritas seperti infrastruktur jalan ini akan terlaksana,” katanya.
Sementara Lisa Hasliana mengakui ada beberapa spot jalan yang terputus. Dia meminta tim jelajah infrastruktur Kalimantan memantaunya.
“Dari sisi drainase tolong dilihat. Juga dari persampahan dan listriknya,” tambahnya.
Dalam jelajah infrastruktur ini juga dihadiri GM PLNUIW Kaltim. Direktur Pemasaran Wika Beton Agus, Wantoro, Perwakilan Telkomsel. Tim jelajah yang terdiri dari 4 orang akan mengunjugi 4 kota, Balikpapan, Samarinda, PPU dan Kukar selama 4 hari.