BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, angka kematian karena covid-19 dua kali lipat dari angka resmi yang pernah dirilis.
Dimana sebelumnya WHO merilis angka kematian karena Covid-19 dalam dua tahun atau periode Januari 2020 hingga Desember 2021 sebanyak 5,4 juta jiwa.
Namun kini WHO menyatakan, angka kematian mencapai 14,9 juta jiwa. Angka kematian itu mencakup yang meninggal karena Covid-19, atau yang terkena dampak langsung.
Termasuk orang-orang yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan ketika sistem kesehatan kewalahan selama gelombang besar akibat pandemi Covid-19 melanda dunia.
Angka-angka itu didasarkan pada data yang dilaporkan negara dan pemodelan statistic. Tapi WHO belum merinci angka-angka untuk membedakan antara kematian karena Covid-19 maupun dampaknya
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan angka itu sebagai sesuatu yang “menyadarkan”, dan harus mendorong negara-negara untuk berinvestasi lebih pada kesehata sehingga mampu meredam keadaan darurat kesehatan di masa depan.
Albert Ko, spesialis penyakit menular di Yale School of Public Health yang tidak terkait dengan penelitian WHO, mengatakan pengumpulan data tersebut sangat penting.
“Ini mungkin tampak seperti latihan menghitung butiran kacang, tetapi angka WHO ini sangat penting untuk memahami bagaimana kita harus memerangi pandemi di masa depan sambil terus merespon kondisi ini,” kata Albert.
Misalnya, katanya, keputusan Korea Selatan untuk berinvestasi besar-besaran dalam kesehatan masyarakat setelah menderita wabah MERS yang parah memungkinkannya untuk keluar dari COVID-19 dengan tingkat kematian per kapita sekitar seper-20 dari Amerika Serikat.
Suara.com