134 WNI di Nepal Dipastikan Aman, 18 Orang Sudah Dievakuasi

ombongan WNI yang berhasil dievakuasi tim pelindungan dari Kemlu RI di Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu, Nepal, menjelang kepulangan mereka ke RI, Kamis (11/9/2025). (Foto: Dok.Kemlu RI)
ombongan WNI yang berhasil dievakuasi tim pelindungan dari Kemlu RI di Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu, Nepal, menjelang kepulangan mereka ke RI, Kamis (11/9/2025). (Foto: Dok.Kemlu RI)

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan sebanyak 134 warga negara Indonesia (WNI) di Nepal dalam kondisi aman meski negara Himalaya tersebut tengah diguncang kerusuhan besar dan krisis politik.

Juru Bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan otoritas Nepal dan KBRI Dhaka untuk memastikan perlindungan terhadap seluruh WNI.

“KBRI Dhaka telah menghubungi WNI di Nepal, baik yang menetap maupun yang berkunjung untuk wisata atau agenda internasional, guna memastikan kondisi mereka aman,” tegas Vahd dalam keterangan resmi, Jumat (12/9/2025).

Kemlu juga mengimbau para WNI agar menghindari titik-titik demonstrasi, selalu meningkatkan kewaspadaan, serta memanfaatkan hotline darurat 24 jam yang disediakan KBRI. Bahkan, KBRI bekerja sama dengan aparat setempat untuk membantu WNI yang kesulitan mengakses bandara akibat penutupan jalan.

18 WNI Dievakuasi dari Kathmandu

Selain pemantauan intensif, Kemlu RI juga menegaskan bahwa 18 WNI telah berhasil dievakuasi dari Kathmandu, Nepal, pada Kamis (11/9/2025). Mereka terdiri atas delegasi dari Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, GIZ Indonesia, asosiasi hydro, serta Universitas Indonesia.

“Para WNI tersebut dipulangkan dengan pendampingan tim pelindungan WNI dari Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, dan dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (12/9/2025),” tulis keterangan resmi Kemlu.

Sebagian besar WNI yang dievakuasi sedang menghadiri forum kerja sama energi terbarukan Indonesia-Nepal-Jerman, 3rd Exchange of Renewable Energy Mini-grids (ENTRI), yang berlangsung 8–12 September 2025 di Kathmandu.

Nepal Terjerembab Krisis Politik

Gelombang demonstrasi yang awalnya memprotes korupsi pemerintahan dan pelarangan media sosial populer sejak Senin (8/9/2025), berubah menjadi kerusuhan brutal dan penjarahan massal. Laporan otoritas setempat mencatat sedikitnya 31 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

Kondisi ini semakin parah setelah Perdana Menteri Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Kamis (11/9/2025). Presiden Ram Chandra Paudel kini tengah mempersiapkan pembentukan pemerintahan baru di tengah situasi politik yang rapuh.

Komitmen Perlindungan Maksimal

Kemlu RI menegaskan akan terus memantau perkembangan di Nepal secara saksama dan memastikan keselamatan seluruh WNI. “Perlindungan WNI selalu menjadi prioritas utama diplomasi Indonesia,” ujar Vahd Nabyl.

Dengan situasi Nepal yang masih dinamis, Kemlu meminta seluruh WNI yang masih berada di negara tersebut untuk terus berkomunikasi dengan KBRI Dhaka, mengikuti arahan keamanan, dan melaporkan jika menghadapi kendala mobilitas maupun kebutuhan mendesak. / infopublik.id

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses