18 Desa di Kukar Terancam Krisis Pangan, Ini Penyebabnya
TENGGARONG, inibalikpapan.com – Tantangan ketahanan pangan masih membayangi sebagian wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Data Dinas Ketahanan Pangan mencatat, setidaknya ada 18 desa yang hingga kini berstatus rawan pangan.
Nama-nama desa itu antara lain Sepatin, Muara Pantuan, Teluk Bingkai, Kota Bangun Seberang, Sebelimbingan, Santan Ulu, Badak Mekar, Sungai Bawang, Rantau Hempang, Kupang Baru, Liang Buaya, Muara Aloh, Tani Bakti, Muara Wis, Sebemban, Enggelam, Muara Enggelam, dan Lekaq Kidau.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Ananias, menjelaskan bahwa penetapan status rawan pangan bukan tanpa alasan.
Pemerintah menilai ada sejumlah faktor yang mempengaruhi status rawan pangan di desa-desa tersebut. Beberapa di antaranya adalah minimnya lahan pertanian, keterbatasan sarana pendukung, dan akses jalan yang sulit. Selain itu, ketersediaan air bersih dan pelayanan kesehatan yang belum memadai juga menjadi penyebabnya.
“Kondisi ini membuat distribusi pangan jadi terhambat. Jarak yang jauh dan akses yang terbatas jadi tantangan utama,” ujar Ananias.
Ia menambahkan, tidak semua desa memiliki lahan yang layak untuk menanam bahan pangan. Hal ini membuat upaya mengubah status menjadi daerah penghasil pangan semakin sulit.
Meski begitu, pemerintah daerah tak tinggal diam. Tahun ini, Dinas Ketahanan Pangan mengalokasikan anggaran Rp1,8 miliar untuk menyalurkan 3.600 paket bantuan pangan ke desa-desa rawan pangan tersebut.
“Kalau mau masalah ini selesai, harus ada kerja sama lintas OPD. Dengan begitu, kebutuhan pangan masyarakat di desa-desa ini bisa terpenuhi,” pungkas Ananias.***
BACA JUGA

