200 Riset Akademik Warnai AMICO–ICCA UP 2025 di Kaltim
SAMARINDA,Inibalikpapan.com – Hampir 200 riset dari peneliti nasional dan internasional dipresentasikan dalam The 1st Accounting and Management International Conference (AMICO) dan The 1st International Conference on Civil Engineering Architecture and Urban Planning (ICCA-UP) 2025.
Konferensi yang berlangsung Sabtu (22/11/2025) di Swiss-Belhotel Samarinda menjadi ajang ilmiah internasional pertama di Kalimantan Timur (Kaltim). Konferensi menghadirkan akademisi dari enam negara dalam satu forum kolaboratif.
Forum internasional ini semakin menegaskan posisi Kaltim sebagai daerah yang siap menjadi pusat riset dan inovasi di Indonesia. Terutama dalam menyongsong pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Konferensi Internasional Untuk Perkuat Kompetensi Akademik
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan konferensi internasional merupakan kebutuhan penting untuk memperkuat kompetensi akademik. Juga untuk kualitas SDM generasi muda di Bumi Etam.
“Pemerintah merasa acara-acara seperti ini harus sering digelar. Ini akan meningkatkan ilmu dan wawasan anak-anak kita, dan tentu memberi dampak besar bagi pembangunan Kaltim,” ujarnya.
Yang membuat kegiatan ini menjadi istimewa adalah kolaborasi lintas fakultas. Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Teknik Untag Samarinda berhasil menggagas konferensi berskala internasional dalam waktu relatif singkat, berkat jaringan akademik yang kuat dan dukungan internal kampus.
Peserta konferensi datang dari enam negara, yakni Malaysia, Uzbekistan, Timor Leste, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Kehadiran akademisi hingga level internasional ini, kata Seno, sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk melalui program GratisPol.
“Ini tentu saja untuk SDM kita. Kolaborasi program GratisPol dan seminar-seminar internasional seperti ini akan membawa berkah bagi anak-anak kita,” tegasnya.
Dekan Fakultas Teknik Untag Samarinda, Tukimun, menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan langkah strategis untuk memperluas jejaring penelitian sekaligus memperkuat kerja sama riset antarnegara.
“Ini adalah wujud Tri Dharma. Kita ingin membangun komunitas riset yang saling terhubung, dan momentum ini sangat penting bagi kampus,” jelasnya.
Ia menambahkan, tema-tema riset yang dipresentasikan sangat relevan dengan kondisi Kaltim saat ini. Penelitian dari bidang teknik sipil, arsitektur, hingga perencanaan wilayah dan kota membahas isu-isu penting seperti transportasi, tata ruang, drainase, sumber daya air, estetika bangunan, hingga kearifan lokal.
Sebagian besar riset tersebut juga berorientasi pada pembangunan IKN dan kawasan penyangga di sekitarnya, sehingga forum ilmiah ini memiliki nilai strategis bagi pemerintah daerah.
“Semuanya bisa menjadi salah satu rujukan. Tergantung tingkat kepentingan government ya, atau dari pemerintahan, terutama mungkin riset-riset yang berkaitan mengenai tata kota, mengenai support-support terhadap kebijakan-kebijakan yang menyangkut bangunan, gedung dan seterusnya,” pungkasnya.***
BACA JUGA
