25 Persen Balita dari Keluarga Miskin Belum Punya Jaminan Kesehatan
JAKARTA, Inibalikpapan.com — Hasil Pemutakhiran Data Keluarga 2024 mencatat ada 72,1 juta keluarga di Indonesia, termasuk 12,36 juta keluarga dengan balita.
Namun, fakta mengejutkan muncul: sekitar 25,42 persen anak usia dini dari kelompok keluarga miskin (desil 1–4) masih belum memiliki jaminan kesehatan.
Situasi ini dinilai mengkhawatirkan karena menyangkut hak dasar anak. Untuk itu, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menegaskan komitmen memperkuat program 3 Zeros, yakni memastikan setiap anak memiliki akta kelahiran, jaminan kesehatan, dan rumah layak huni.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Novian Andusti, dalam webinar Best Practice 3 Zeros seri kedua, Selasa (2/9/2025), menegaskan pentingnya kualitas pengasuhan anak sejak usia dini.
“Kelompok umur 0–59 bulan adalah sasaran penting dalam pengasuhan. Kualitas pengasuhan diukur melalui Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini (IPAUD), yang mencakup kesehatan, gizi, stimulasi dini, pengasuhan responsif, serta keamanan dan keselamatan,” jelas Novian.
Berdasarkan data, IPAUD 2023 tercatat di angka 54,31 dan naik menjadi 55,06 pada 2024. Pemerintah menargetkan angka ini bisa mencapai 57,43 pada 2029. Pencapaian tersebut, menurut Novian, hanya dapat terwujud melalui kolaborasi pemerintah pusat, daerah, BPJS Kesehatan, mitra kerja, media, hingga masyarakat.
BKKBN sendiri menggelar rangkaian seri Best Practice 3 Zeros. Seri pertama pada 21 Juli 2025 membahas kepemilikan akta kelahiran, sementara seri kedua menyoroti jaminan kesehatan. Dalam forum ini, praktik baik dari Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, dan BPJS Kesehatan dipaparkan sebagai contoh inspiratif.
Novian menegaskan, penguatan pengasuhan sejak dini menjadi kunci untuk menyiapkan Generasi Emas 2045. “Indonesia butuh anak-anak sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Itu hanya bisa dimulai dari pengasuhan berkualitas sejak usia dini,” pungkasnya. / Info Publik
BACA JUGA
