31 Kontraktor RDMP Kompak Teken Komitmen Ketenagakerjaan di Balikpapan
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) kembali menggencarkan upaya menjaga iklim kerja yang sehat dan sesuai aturan. Melalui gelaran Coaching Clinic yang berlangsung dua hari, 30–31 Juli 2025, di Gedung New Site Office (NSO), sebanyak 31 kontraktor proyek RDMP sepakat meneken komitmen bersama soal kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
PT KPB mengemas kegiatan tahunan ini secara interaktif, tidak sekadar sebagai ajang seremonial, tetapi juga sebagai wadah edukasi. Para narasumber membawakan beragam materi—mulai dari topik Respectful in Workplace Policy (RWP), perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak, hingga aturan tentang jam kerja dan pengelolaan tenaga kerja asing (TKA).
Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis PT KPB, Nailul Achmar, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas. Menurutnya, Coaching Clinic adalah bukti nyata komitmen perusahaan dalam membangun budaya kerja yang adil, aman, dan berintegritas.
“Kami ingin seluruh mitra memahami bahwa produktivitas harus sejalan dengan pemenuhan hak pekerja. Ini bagian dari tanggung jawab bersama,” ujar Nailul dalam siaran pers Selasa, (5/8/2025).

Karena itu dukungan terhadap acara ini juga datang dari berbagai pihak. Hadir sebagai narasumber antara lain dari Disnakertrans Kalimantan Timur, Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan, BPJS Kesehatan, serta BPJS Ketenagakerjaan. Selama dua hari, mereka membagikan 13 materi utama yang memantik diskusi hangat dengan peserta.
Fokus pada Keselamatan dan Kepatuhan
Sorotan lain datang dari sisi keselamatan kerja. Para peserta membahas secara serius topik seputar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk P2K3 dan SMK3, mengingat tingginya risiko di proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe.
VP Legal and Relation PT KPB, Asep Sulaeman, menambahkan bahwa kepatuhan terhadap ketenagakerjaan adalah bagian dari integritas dalam mengelola proyek nasional berskala besar.
“Ini bukan cuma soal aturan, tapi tentang memastikan stabilitas dan legalitas seluruh proses kerja. GCG (Good Corporate Governance) harus diwujudkan dalam tindakan nyata,” tegas Asep.
Apresiasi juga datang dari pihak regulator. Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Kalimantan Timur, Maria Dewi Santi, menyebut Coaching Clinic sebagai ruang penting untuk menyamakan persepsi soal kewajiban perusahaan terhadap pekerja.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” ucap Maria.
Karena itu, PT KPB turut menegaskan penerapan kebijakan anti-diskriminasi dan anti-kekerasan dalam RWP. Tujuannya sederhana tapi krusial: menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan menghargai setiap individu.
Sebagai penutup, seluruh kontraktor yang hadir membubuhkan tanda tangan dalam dokumen Komitmen Bersama sebagai simbol keseriusan menjalankan ketentuan ketenagakerjaan. Yundhi Wahyu Nugraha dari PT Jurong Engineering Lestari mengapresiasi langkah ini.
“Ini kegiatan yang sangat membantu. Isu ketenagakerjaan terus berkembang, dan kami butuh forum seperti ini agar bisa terus update,” kata Yundhi.
BACA JUGA
