BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com– Sekitar 77 jiwa dari 24  Kepala Keluarga (KK)  atau 14 rumah di RT 09 di Kawasan Pelayaran Balikpapan Kota kehilangan tempat tinggal akibat musibah kebakaran yang melanda kawasan tersebut pada Minggu (02/ 07/ 2020) pada jam 21:30 WITA.

Kebakaran tersebut terjadi di pemukiman padat penduduk dan areal perbukitan.

Informasi sementara, api berasal dari rumah nomor 56, dengan pemilik bernama Kadir. Didampingi sang Istri, kepada media Kadir mengaku malam itu tidak sedang menghidupkan kompor, sehingga tidak mengetahui persis asal sumber api.

“Api nda tau dari mana pokoknya dari dapur kita. Kita nda masak, sudah tidur jam segitu. Tiba-tiba muncul api,” ujarnya dengan nada panik ditemui di Aula Polsek Semayang lokasi pengungsian,  (3/8/2020).

Pria berusia 70 tahun ini mengatakan tidak sempat menyelamatkan harta benda. Hanya bergegas mengajak istri dan anak semata wayangnya untuk segera beranjak keluar rumah dan berlari menjauhi sumber api.

“Tadi aku mau lari ke belakang tapi api sudah jatuh dari atap. Balik aku langsung cari istri dan anak. Selamatkan diri aja, nda bawa keluar apa-apa,” kata Kaidir.

Cerita berbeda diutarakan Daeng Hero. Warga penghuni rumah nomor 60 ini, sempat berlari ke kamar mandi untuk membuka kran air. Meski juga dilanda kepanikan, ia secara spontan inisiatif membuka kran air, untuk meredam kobaran api di kediamannya.

“Panik semua api dari bawah cepat sekali. Sempat putar kran air di dalam rumah, Trus lari ke atas. Orang kumpul disana,” kata Daeng Hero.

Kata Daeng, petugas pemadam sempat kesulitan memadamkan api. Selain kebakaran berada di pemukiman padat lenduduk dan berbukit, malam itu angin bertiup cukup kencang.

Bahkan, kata Daeng Hero, ada warga setempat yang hamil mengalami keguguran akibat panik yang luar biasa.

“Ada tadi ibu hamil panik dia, padahal rumahnya ga kebakar. Sesak nafas, dilarika. Ke rumah sakit. Informasinya keguguran,” ujarnya.

 

Hingga berita ini diturunkan pada Senin (03/07/2020) jam 09:30 WITA, Kaidir dan keluarga mendapatkan bantuan dari dinas Sosial berupa baju layak pakai dan selimut.

Ada juga warga sekitar yang rumahnya tidak terbakar, membagikan nasi bungkus kepada para korban yang berada di lokasi pengungsian.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version