441 dari 841 Desa di Kaltim Sudah Terhubung Layanan Internet Cepat 100 Mbps

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Program Internet Desa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terus menunjukkan progres signifikan. Hingga akhir Agustus 2025, sebanyak 441 desa atau 52 persen dari total 841 desa di Kaltim sudah terhubung layanan internet cepat.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menjelaskan tahap awal program ini berfokus pada pemasangan satu titik prioritas per desa untuk kebutuhan layanan publik.

“Internet dipasang di kantor desa dengan kapasitas hingga 100 Mbps berbasis fiber optik. Biayanya ditanggung Pemprov selama lima tahun ke depan. Harapannya, semua desa bisa mengakses internet secara merata,” jelas Faisal saat jumpa pers di Samarinda, Jumat (29/8/2025).

Skema Teknologi dan Pendanaan

Program ini melibatkan empat penyedia layanan internet: Telkom, Telkomsel, PLN Icon Plus, dan Comtelindo, dengan skema teknologi beragam mulai dari fiber optik, wireless, VSAT satelit, hingga panel surya bagi desa yang belum teraliri listrik.

Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp12 miliar dari APBD murni, mencakup 716 desa. Sementara 125 desa sisanya akan dipenuhi melalui APBD Perubahan.

“Kami targetkan seluruh desa bisa terkoneksi, agar masyarakat desa tidak lagi tertinggal dalam akses informasi dan layanan publik,” tegas Faisal.

Dukungan Penyedia Layanan

Direktur Comtelindo Balikpapan, Hariyanto, menegaskan pihaknya siap mendukung penuh langkah Pemprov Kaltim.

“Kami berkomitmen menghadirkan layanan internet berkualitas untuk desa-desa di Kaltim. Program ini penting bagi pemerataan pembangunan digital,” ujarnya.

Hadir dalam jumpa pers tersebut Plt Kepala Bidang Aptika Diskominfo Kaltim Fery, Plt Kabid TIK Bambang Kukilo, Manajer Wilayah Kaltim PLN Icon Plus Fargun Gumilar, serta Account Group Telkomsel Area Kaltim, Bonita Losparingi.

Game Changer Pembangunan Desa

Program Internet Desa diyakini menjadi game changer bagi pembangunan Kaltim, terutama dalam memperkuat layanan publik, pendidikan, hingga membuka peluang ekonomi digital di perdesaan. / Pemprov Kaltim