BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan mengumumkan dari 104 pedagang Pasar Baru yang mengikuti rapid test massal, sekitar 50 persen hasilnya reaktif. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Karenanya kemudian Dinas Kesehatan kembali menggelar rapid test kembali, Senin (10/08), khususnya bagi yang hasil rapid testnya reaktif. “Dari 104 pedagang itu sekitar 50 persen reaktif dan hari ini kami lakukan test ulang dan kami menunggu hasil,” ujarnya.

Jika nantinya ada lagi yang hasilnya reaktif akan ditindaklanjuti dengan swab untuk memastikan terpapar covid-19 atau tidak.” Jika test ulang reaktif lagi maka itulah yang maju untuk di swab,” ujar wanita yang biasa disapa dokter Dio itu.

Pihaknya juga akan menggelar rapid test bagi pedagang Pasar Klandasan maupun Pasar Inpres Kebun Sayur pada Selasa (11/08). “Kita harap besok di Klandasan dan Pasar Inpres bia lebih baik pasrtisipasi pedagang ikut rapid test,” ujarnya.

“Kalau sosialisasi kita selalu lakukan, seperti pasar inpres kita lakukan sejak kamis kemarin kita tidak buru-buru berbicara dengan ketua pedagang pasar, lurah dan aparat setempat,”

Dia menjelaskan, kurangnya antusias pedagang pasar tradiisonal mengikuti rapid test maupun uji swab karena ketakutan para pedagang jika hasilnya reaktif maupun positif. “Lebih kepada takut jika hasilnya reaktif dan ada stigma,” ujarnya

“Stigma itu yang membuat orang sebenarnya menjadi takut untuk periksa. Jadi kalau bisa kita sama-0sam menghilangkan stiga ini. Jadi kalau bisa kita sama-0sam menghilangkan stiga ini karena,”

Di Pasar Sepinggan Dinas Kesehatan menyediakan 500 rapid test. Sedangkan di Pasar Baru Dinas Kesehatan menyediakan 250 rapid test. Namun sayangnya pedagang ytang mengikuti rapid test paling banyak 50 persen.

“Sebenarnya kita selalu menyiapkan sesuai jumlah pedagang, ekmarin 500 pasar sepinggan, di pasa baru 250, tapi yang datang kan paling banyak 50 persen, tidak banyak partisipasinya,” ujarnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version