BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Sebanyak 92 calon anggota PPK pilwali kota Balikpapan mengikuti tes tertulis di hotel menara Bahtera, Kamis (30/1/2020).

Dari 101 calon yang menyerahkan berkas pendaftaran, 7 diantaranya tidaklolos syarat administrasi dan dua tidak hadir saat tes tertulis. Tes tertulis itu berisi 100 soal pilihan atau multiple choice yang harus diisi oleh calon panitia ad hoc PPK.

“Ada 7 calon yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) administrasi, sehingga digugurkan. Nah, 2 calon berhalangan ikut tes karena ada yang sakit dan ada juga yang berada di luar daerah,” jelas Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha, Kamis (30/1/2020).

KPU Balikpapan membuat soal-sola tes dari yang sulit, sedang hingga mudah meliputi peraturan perundang-undangan, tahapan pemilihan umum hingga proses perhitungan serta rekapitulasi suara. Pelaksanaan diberikan cukup fleksibel kepada peserta agar tetap bisa mengikuti seleksi  walaupun datang terlambat.

“Kalau peserta datang dan waktu sisa 10 menit, ya silakan saja ikut tes. Kalau tidak ikut ya dianggap gagal.  Kami punya banyak soal maka dicoba diramu sedemikian rupa. Ada soal yang sulit, ada juga pertanyaan mudah dan sedang untuk dijawab oleh para peserta,” terangnya.

Sedangkan untuk peserta yang lolos seleksi pada tahap tes tertulis, KPU menentukan dengan melihat ranking 10 besar sebelum proses tahapan berikutnya dilaksanakn

“Kita tidak menggunakan passing grade. Kami hanya ambil ranking 1 sampai 10 saja. Misalnya nilai tertinggi 40 poin, ya otomoatis nilai 40 ke bawah kami ambil hingga urutan ranking 10,” ujarnya.

Tes tertulis dilakukan secara manual tidak menggunakan sistem komputer atau Computer Asissted Test (CAT) karena keterbatasan sarana dan efisiensi anggaran.

“Memang kami tidak siapkan anggaran karena waktunya yang mepet. Perangkat komputer yang digunakan juga tidak ada, serta tidak ada jaminan keamanan soal dari peretasan,” tandasnya.

Nantinya hasil tes tertulis ini akan diumumkan KPU setelah 3 hari pelaksanaan tes tertulis atau pada 3 sampai 5 Februari 2020 mendatang. Noor Thoha menjami hasil ini dilakukan secara obyektif dan fair bagi setiap peserta.

“Insyaallah, kami jamin fair dan nilainya kami cantumkan. Jika ada peserta yang tidak puas, nanti kami sandingkan jawaban atas soal yang diisi peserta. Kami berupaya obyektif dan mudah-mudahan tidak ada celah untuk dipermasalahkan,” tukasnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version