Ahmad Sahroni Nyamar Jadi ART dan Sembunyi di Toilet 7 Jam Saat Rumahnya Dijarah
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Rumah Ahmad Sahroni menjadi sasaran penjarahan massa pasca insiden demonstrasi besar-besaran di Jakarta.
Dalam situasi mencekam itu, politisi Partai NasDem ini diketahui melakukan tindakan nekat: menyamar sebagai asisten rumah tangga (ART) untuk menghindar dari amukan massa.
Menurut keterangan staf pribadinya, Tabroni, kejadian penjarahan berlangsung akhir Agustus 2025 di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sahroni diketahui bersembunyi di toilet selama sekitar 7 jam saat rumahnya dikepung massa.
“Waktu itu dia (Sahroni) sembunyi di kamar mandi,” ujar Tabroni, dilansir dari suara.com jarngan inibalikpapan.
Untuk memastikan keselamatannya, Sahroni bahkan melumuri wajahnya dengan tanah agar tidak dikenali sebagai pemilik rumah. Ketika seorang penjarah mendadak membuka pintu toilet dan memeriksa siapa yang berada di sana, Sahroni pun menjawab,
“Saya penjaga rumah.” Strategi itu tampaknya berhasil mengelabui massa.
Selain itu, Tabroni menjelaskan bahwa Sahroni tidak membawa ponsel karena tas miliknya ikut dijarah. Ia baru bisa keluar dari persembunyiannya sekitar pukul 22.00 WIB lewat atap dan kemudian menuju rumah tetangga.
Kejadian ini bermula setelah Sahroni membuat pernyataan kontroversial yang memicu demonstrasi—salah satunya menyebut frasa “rakyat tolol.” Rumahnya di Tanjung Priok kemudian menjadi target kemarahan massa.
Publik pun menyambut kisah penyamaran Sahroni dengan beragam reaksi. Ada yang mengkritik pernyataannya sebagai pemicu kerusuhan, ada juga yang melihat tindakan nyamarnya sebagai upaya bertahan hidup di tengah kekacauan.
BACA JUGA
