Ajang Pesona Balikpapan Kembali Digelar, Seni Budaya Hidupkan Pantai Manggar

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Suasana Pantai Manggar Segara Sari tampak berbeda pada Minggu (21/12/2025) pagi. Sejak pukul 08.30 Wita, kawasan wisata ini padat dengan pengunjung yang datang untuk menyaksikan pagelaran seni dan budaya dalam program Pesona Balikpapan.

Di tepi pantai, sejumlah pertunjukan seni tampil terbuka untuk publik. Salah satu yang mencuri perhatian adalah drama tari dari Sanggar Tari Seni Mukriah. Lewat rangkaian gerak dan ekspresi, para penari menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir—tentang kerja keras nelayan, relasi keluarga, serta ketergantungan manusia pada laut dan alam sekitarnya.

Kostum bernuansa tradisional Kalimantan Timur, iringan musik daerah, serta alur cerita yang dekat dengan keseharian warga membuat pertunjukan terasa akrab bagi penonton. Tepuk tangan kerap terdengar setiap adegan berakhir.

Pagelaran seni di ruang terbuka seperti Pantai Manggar memberi pengalaman berbeda bagi pengunjung. Selain menikmati wisata pantai, masyarakat juga mendapat suguhan pertunjukan budaya yang memperkaya makna ruang publik sebagai tempat bertemu, berekspresi, dan berbagi cerita.

Program Pesona Balikpapan sendiri menjadi bagian dari upaya Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan. Ini dalam menghidupkan sektor pariwisata sekaligus memberi ruang tampil bagi seniman lokal. Kegiatan ini mereka rancang rutin dengan konsep yang berganti setiap bulan.

Kepala Disporapar Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, mengatakan Pesona Balikpapan tidak semata menghadirkan hiburan. Tetapi juga menjadi ruang memperkenalkan identitas budaya daerah kepada masyarakat luas.

“Pesona Balikpapan bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana memperkuat identitas budaya daerah. Kami ingin menghadirkan event-event yang menyehatkan, mengedukasi, serta mampu mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Melalui kegiatan semacam ini, Pantai Manggar tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata. Tetapi juga sebagai panggung budaya yang mempertemukan seniman, masyarakat, dan ruang kota dalam satu pengalaman bersama.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses