BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ombudsman Republik Indonesia (RI) kini tengah mengkaji kemungkinan adanya maladminsitrasi dalam pengelolaan kilang minyak Balongan Indramayu dan Cilacap.

“Ini sedang dikaji oleh Ombudsman jangan sampai ada praktek-praketk maladministrasi dalam pengelolaan kilang minyak di PT pertamina,” ujar Anggota Ombudsman RI Hery Susanto disela-sela Diskusi Publik yang digelar KAHMI Balikpapan, Rabu (23/06/2021).

Pasalnya, banyaknya terjadi kasus kebakaran kilang minyak Pertamina yang sangat merugikan. Bahkan pada tahun 2021 ini  kilang minyak Balongan dan kilang minyak Cilacap terbakar.

“Kilang darat harusnya bisa di monitor. Waktu di Indramayu itu baunya menyengat, warga lapor demo Satpam pada diam, gak ada yang bergerak sampai akhirnya kena petir,” katanya.

Dia pun kemudian mempertanyakaan, penangkal petir yang ada sampai tidak berfungsi. Padahal Pertamina meraih sertifikat ISO yang merupakan standar untuk sistem manajemen mutu.

“Pertanyaannya penangkal petir itu gak berfungsi katanya ISO 2000 saya gak paham, manajemen mutu lah segala macam saya gak paham, kok gitu,” ujarnya.

“Banyak pipa-pipa Pertamina yang sudah usang, kenapa bocor, kenapa kebakaran. Kalau kebakaran katanya pengelolaannya pakai ISO 2000,” ucapnya.

Ombudsman juga mempertayakan perawatan pipa-pipa yang ada. Padahal pengelolaannya setiap tahun.  Keberadaan penangkal petir yang sampai tidak berfungsi hingga kilang terbakar.

“Bagaimana perawatan di pipa-pipa itu, terkait penangkal petirnya, terkait pipanya. Katanya pengadaan terus tiap tahun. Ini yang sedang dikaji oleh Ombudsman terhadap penemuan di Balongan,” ujarnya.

Kebakaran kilang minyak Balongan bahkan menyebabkan ribuan rumah warga terdampak. “Di Blongan ada 3.074 rumah warga rusak karena ledakan, bukan salah Pertamina sih,” sebutnya.

“Tapi warganya semakin dekat (area kilang), ini kan berimplikasi. Ini juga harus dikaji terhadap warganya, “tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version