BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Selain membagi-bagikan sembako dan masker, Alumni Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) 1989 atau dikenal dengan Altar 89 juga mendukung program ketahanan pangan Pemerintah.

Ketua Altar 89 Mayjen TNI Rudianto mengatakan, mereka telah membagi-bagikan bibit dan peralatran pertanian kepada petani di Kabupaten Tanggerang belum lama ini, Termasuk juga membantu pembibitan di Kabupaten Subang.

“Selain melakukan bhakti sosial pembagians embako dan masker, kami juga mendukung ketahanan pangan yang pertama kita lakukan di daerah Tanggerang dengan membantu masyarakat memberikan bibit dan peralatan pertanian,” ujar Rudianto disela-sela pembagian sembako dan masker di Kota Balikpapan, Kamis (17/09)

Di Kabupaten Subang, Altar 89 membantu pembibitan seluas 200 hektar lahan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. “Ini upaya-upaya kami sedikit berkontribusi kepada masyarakat bangsa dan negara,” ujarnya.

Dia menceritakan, pembagian sembako dan masker di Kota Balikpapan hanya direncanakan dalam sehari, sehingga terkesan dadakan. Karena sebelumnya juga dilakukan disejumlah daerah di Indonesia mulai dari Juni hingga hari ini.

“Kamil Altar 89 sudah melaksanakan bhakti sosial sejak bulan Juni sampai dengan hari ini dan inisiatif hari ini itu direncanakan dalam 1 hari, jadi mohon maaf kalau agak dadadakn,” ujarnya

“Kemarin dapat informasi kemudian langsung kita rencanakan, kita siapkan sehingga kita langsung bergerak semua. Alatar 89 bhakti sosial wilayah Kaltim di Balikpapan. Kita mendistribusikan 25.00 sembako, kemudian 35 ribu masker,”

Pembagian masker dan sembako juga bagian wujud dari mendukung program Pemerintah dalam menangani covid-19.  Kami dalam rangka mendukung program pemerintah tahapan sosialisasi penggunaan masker,” ujarnya

“Yang kedua diharapkan pembagian sembako ini bisa memberikan kontribusi walaupun kecil terhadap masyarakat kita yang terdampak akibat covid-19.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version