Andi Sri Juliarty Resmi Pimpin IDI Balikpapan, Fokus Pengabdian dan Transformasi Organisasi

dr. Andi Sri Juliarty resmi memimpin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan periode 2025–2028. Pelantikan berlangsung di Hotel Platinum Balikpapan, Sabtu (29/8/2025), dipimpin langsung oleh Ketua IDI Wilayah Kaltim dr. Padilah Mante Rina.

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – dr. Andi Sri Juliarty resmi memimpin Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Balikpapan periode 2025–2028. Pelantikan berlangsung di Hotel Platinum Balikpapan, Sabtu (29/8/2025), dipimpin langsung oleh Ketua IDI Wilayah Kaltim dr. Padilah Mante Rina.

Sebanyak 80 pengurus baru ikut menjalani pelantikan. Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Ketua TP PKK Nurlena, perwakilan DKK Balikpapan dr. Elisabeth, Kepala BPJS Balikpapan Aidy Ilmi, serta pimpinan rumah sakit dan mitra IDI, termasuk RS Premier Surabaya hadir dalam kegiatan.

Andi Sri Juliarty terkenal dengan panggilan dr. Dio, sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Kini mendapat kepercayaan juga sebagai Asisten III Bidang Administrasi Pemkot Balikpapan.

Program Baru: Pengabdian Masyarakat dan Sosialisasi Profesi Dokter

Usai pelantikan, IDI Balikpapan akan menggelar rapat kerja untuk menyusun program bersama seluruh bidang. Salah satu fokus utama adalah pengabdian masyarakat, yang sekaligus menjadi kewajiban profesi.

“Sebagai dokter, kami memiliki kewajiban melakukan pengabdian masyarakat. Laporannya nanti akan menjadi poin kredit bagi dokter dalam memperpanjang surat izin praktik,” ujar dr. Dio.

Selain itu, IDI juga menyiapkan program sosialisasi profesi dokter ke sekolah-sekolah, khususnya SMA. Upaya ini untuk mendorong minat generasi muda agar memilih jurusan kedokteran. “Kami akan turun langsung ke sekolah, membuat talkshow agar anak-anak paham dunia kedokteran. Harapannya semakin banyak putra-putri Balikpapan yang menjadi dokter,” katanya.

Dorong Transformasi dan Adaptasi Global

dr. Dio menegaskan, organisasi dokter perlu bertransformasi agar mampu beradaptasi dengan kondisi global. “Kita harus menjadi organisasi yang terbuka, transparan, modern, serta profesional dalam memberikan pelayanan yang bermutu,” pesannya.

Saat ini, IDI Balikpapan menaungi 582 dokter umum dan 319 dokter spesialis. Menariknya, semakin banyak dokter spesialis muda yang aktif bergabung. “Kami ingin merangkul mereka agar ada pemikiran-pemikiran baru dari generasi milenial,” tambahnya.

Waspadai Penyakit Tidak Menular

Selain program organisasi, IDI juga menyoroti tren penyakit di Balikpapan. Data Dinas Kesehatan menunjukkan kasus terbanyak masih ISPA, tetapi kini penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes semakin meningkat.

“Jika tidak dikendalikan, penyakit ini bisa berujung pada gagal ginjal, stroke, hingga menurunkan produktivitas masyarakat,” jelas dr. Dio.

Ia menekankan pentingnya pola hidup sehat. “Sekarang gaya hidup anak muda banyak dipengaruhi makanan cepat saji, minuman bersoda, dan tinggi gula. Itu berbahaya karena bisa memicu hipertensi dan diabetes di usia muda,” ujarnya.

Meski begitu, ia mengapresiasi meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. “Banyak anak muda yang rutin olahraga, ikut lari bersama. Tinggal bagaimana mengimbangi dengan pola makan yang sehat,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses