Anggaran Terbatas, Atlet Balikpapan Terancam Gagal Bertanding ke Luar Daerah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Harapan sejumlah atlet Balikpapan untuk mengukir prestasi di ajang kejuaraan luar daerah harus tertunda. Bukan karena kurangnya kemampuan atau motivasi, tetapi lantaran terbentur keterbatasan anggaran pemerintah daerah.
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan mengaku tak mampu lagi membiayai keberangkatan atlet untuk mengikuti kejuaraan di luar kota. Hal ini menyusul kebijakan efisiensi anggaran secara nasional yang berdampak pada pemangkasan dana perjalanan dinas.
“Kondisi ini sangat berat. Kami tidak bisa bantu pembiayaan keberangkatan atlet ke luar daerah karena dana perjalanan dinas kami dipotong 50 persen,” ungkap Kepala Disparpora Balikpapan, Ratih Kusuma.
Ia menjelaskan, pemangkasan tersebut merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk menjaga keseimbangan fiskal negara di tengah tekanan ekonomi global. Namun, sektor olahraga daerah menjadi salah satu yang paling terdampak, mengingat pembinaan atlet daerah sangat bergantung pada anggaran pemerintah.
Sebagai langkah responsif, Disparpora telah mengundang seluruh pengurus cabang olahraga (cabor) untuk berdiskusi. Dalam pertemuan itu, Ratih menyampaikan kondisi riil keuangan yang membuat pemerintah daerah belum bisa mendanai keikutsertaan atlet di ajang luar kota.
“Sejak bulan lalu kami sudah rapat dengan cabor. Kami sampaikan bahwa untuk sementara, biaya harus dicari dari luar APBD,” ujarnya.
Upaya alternatif pun mulai digerakkan. Disparpora kini membuka peluang kerja sama dengan sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta mengandalkan dana hibah dari KONI Balikpapan.
“Kami fokus pada CSR dan dukungan dari KONI, karena dari APBD belum bisa kami andalkan sepenuhnya saat ini,” tegasnya.
Meski demikian, Disparpora tetap memberikan prioritas pada keikutsertaan Balikpapan dalam ajang strategis seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kaltim XVII yang akan digelar di Penajam Paser Utara. Ajang ini dinilai penting karena menyasar atlet pelajar sebagai fondasi pembinaan jangka panjang.
“Popda tetap kami prioritaskan karena ini program resmi dan penting untuk regenerasi atlet,” ucap Ratih.
Sementara itu, untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII yang akan digelar pada 2026, Disparpora dan KONI tengah menyusun strategi bersama. Termasuk mempersiapkan atlet Balikpapan agar bisa tetap mengikuti Pra Porprov meskipun dengan anggaran terbatas.
Ratih menyampaikan apresiasinya terhadap sejumlah cabor yang tetap aktif berlatih dan berjuang secara mandiri untuk mencari solusi. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa semangat olahraga di Balikpapan masih menyala meski tengah menghadapi ujian.
“Kami sangat menghargai perjuangan pelatih dan atlet. Ini menunjukkan bahwa semangat mereka tidak bergantung sepenuhnya pada anggaran,” kata Ratih dengan nada optimistis.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan DPRD Balikpapan, khususnya Komisi IV, untuk mendorong adanya perhatian lebih besar terhadap pembinaan olahraga sebagai investasi jangka panjang.
“Prestasi olahraga bukan hasil instan, ini investasi jangka panjang. Karena itu kami berharap ada dukungan lintas sektor,” pungkasnya.
Ratih pun mengajak seluruh insan olahraga untuk tetap bersatu, berjuang bersama, dan menjaga semangat meskipun dalam keterbatasan.
“Kami butuh solidaritas semua pihak. Kami akan terus berusaha agar roda pembinaan olahraga tidak berhenti,” akunya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
