PENAJAM, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) sulit merealisasikan setiap usulan pembangunan yang disampaikan melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang), ditengah minimnya anggaran.

“Usulan kita sudah segudang, bahkan sudah banyak yang kita laksanakan, katakanlah usulan kita sudah mencapai Rp 5 triliun, padahal kemampuan kita untuk merealisasikan pembangunan itu hanya Rp 1 triliun, jadi tidak perlu lagi dengan usulan baru, , jika semua kita akomodir akhirnya kelabakan kita untuk mewujudkannya di dalam rencana kerja Pembagnunan Pemeritah Daerah,” kata Bupati PPU Yusran Aspar

Yusran pun sepakat dengan yang disampiakan Ketua DPRD PPU Nanang Alie, skala prioritas yang tetap harus diutamakan ditengah minimnya anggaran, yakni  kebutuhan pokok dasar masyarakat, khususnya pendidikan, kesehatan, perumahan, termasuk membuka lapangan kerja.

Kendati begitu dia tetap berharap, ada solusi agar pembangunan tetap berjalan meski ditengah kondisi minimnya anggaran daerah. Dia mencontohkan, pembangunan jembatan tol Nipah-nipah Melawai yang merangkul pihak ketiga.

“Sebenarnya ada beberapa jalan keluar yang artinya kita tidak hanya menandalkan APBD, salah satu contoh adalah pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, ini bisa kita lakukan dengan pola dana masyarakat, kita himpun dana dari masyarakat, nah masyarakat yang mendahulukan pembiayaan, itu yang saya katakan pembiayaan oleh masyarakat kemudian bank memfasilitasi dan mendahulukan pembiayaan itu , artinya ini semua bisa dilakukan tanpa harus dibiayai melalui APBD dan APBN,” tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version