Anggarkan Rp 9,7 Miliar Proyek Saluran Sekunder Inhutani Dimulai, Atasi Genangan di MT Haryono
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Alat berat kembali beroperasi di ruas Jalan MT Haryono, tepatnya di kawasan simpang Jalan Manunggal hingga depan Dealer Auto2000. Aktivitas ini menandai dimulainya lanjutan proyek perbaikan drainase utama di kawasan tersebut, yakni Saluran Sekunder Inhutani, sejak Kamis (24/7/2025).
Proyek ini merupakan bagian dari rangkaian besar penanganan banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, dengan nilai kontrak Rp9,77 miliar. Pekerjaan dilaksanakan oleh CV Arshaka Karya Gemilang dan ditargetkan rampung dalam waktu 219 hari kalender.
“Ini adalah kelanjutan dari pekerjaan sebelumnya. Setelah titik sebelumnya tak lagi banjir, genangan justru berpindah ke area Warung KPK sampai depan Dealer Auto 2000. Maka sekarang giliran saluran di sini kita tangani,” kata Kabid SDA DPU Balikpapan, Jen Supriyanto, Jumat (1/8/2025).
Panjang pekerjaan drainase mencapai 250 meter. Tak hanya membangun saluran air, proyek ini juga mencakup penataan trotoar sebagai bagian dari peningkatan fasilitas pejalan kaki di jalur sibuk yang dikelilingi pusat bisnis dan kuliner.
Sistem drainase yang dibangun menggabungkan metode precast dan pengecoran manual, disesuaikan dengan kondisi tanah jenuh air di sekitar lokasi. Bentuk saluran dirancang vertikal dan tipe U, dengan dimensi tinggi sekitar 4 meter dan lebar 5 meter. Desain ini memungkinkan daya tampung air yang lebih besar.
“Karena tanah jenuh air, pengecoran penuh tidak memungkinkan. Maka sebagian besar komponen dibuat precast, sisanya dicor langsung di lokasi,” terang Jen.
Penyempitan Jadi Pemicu Genangan
Pejabat teknis proyek menjelaskan, salah satu penyebab utama genangan di kawasan tersebut adalah penyempitan saluran di ujung jalan, terutama di dekat lampu merah simpang Manunggal. Ditambah dengan beban air dari wilayah hulu seperti Ampal, saluran tidak mampu menampung debit air saat hujan deras.
“Saluran ini induk, biasa disebut saluran Inhutani. Bebannya besar. Saat menyempit di ujung, air langsung naik ke permukaan jalan. Apalagi sebagian saluran sudah rusak,” jelasnya.
Proyek strategis ini juga melibatkan koordinasi lintas instansi karena banyaknya utilitas yang berpotensi terdampak, seperti tiang listrik PLN, kabel jaringan internet, rambu milik Dishub, hingga pipa air bersih PDAM.
Untuk mempercepat proses di lapangan dan meminimalkan gangguan aktivitas masyarakat, CV Arshaka Karya Gemilang melakukan produksi precast di luar lokasi.
“Semua pihak sudah dikoordinasikan sejak awal. Kami pastikan pekerjaan tidak mengganggu utilitas dan tetap memperhatikan keselamatan,” tambahnya.
Kawasan ini dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi dengan banyak gerai bisnis dan restoran, termasuk Mie Gacoan dan beberapa waralaba cepat saji, yang kerap terdampak genangan saat hujan.
“Target kita bukan hanya menghilangkan genangan, tapi juga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Termasuk bagi pengunjung usaha-usaha di sini,” tutup Jen.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
