Anggota DPRD Balikpapan Soroti Biaya Perpisahan Sekolah yang Memberatkan Orang Tua
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Iim Rusyamsi, menyoroti tingginya biaya perpisahan sekolah yang dikeluhkan banyak orang tua murid. Menurutnya, perpisahan sekolah seharusnya tidak menjadi beban finansial, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Saya banyak menerima laporan terkait mahalnya biaya perpisahan sekolah. Bahkan ada yang mencapai Rp1 juta. Ini memberatkan, terutama bagi keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah,” ujar Iim.
Wisuda TK & SD Dinilai Berlebihan, Perpisahan Harus Sederhana
Iim juga mengkritisi tren wisuda di jenjang TK dan SD, yang menurutnya tidak perlu dilakukan.
“Wisuda itu untuk yang sudah lulus S1. Anak TK dan SD cukup mengadakan perpisahan sederhana saja, tidak perlu sampai wisuda segala,” tegasnya.
Dinas Pendidikan sebenarnya telah mengimbau agar perpisahan tidak dilakukan di tempat mewah seperti hotel, serta tidak mewajibkan dress code berlebihan.
BACA JUGA :
“Bahkan biaya jahit baju saja bisa mahal, belum lagi make-up dan keperluan lainnya. Ini jadi beban tambahan bagi orang tua,” tambahnya.
Sekolah Diminta Transparan, Pengelolaan Dana Harus Jelas
Iim menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana perpisahan. Jika sekolah mengumpulkan iuran dari orang tua, penggunaannya harus jelas. Jika ada kelebihan dana, sebaiknya dikembalikan.
“Sekolah kan punya aula sendiri. Kenapa tidak mengadakan perpisahan di sana saja? Jika tetap ingin menggelar acara, buatlah yang sederhana dan tidak membebani,” ungkapnya.
Ia berharap mulai tahun depan, tidak ada lagi keluhan mengenai biaya perpisahan yang terlalu mahal.
“Seharusnya ada aturan yang jelas. Jika sudah ditetapkan, jangan sampai tiap tahun muncul keluhan yang sama,” pungkasnya.
DPRD Kota Balikpapan akan terus memantau kebijakan sekolah terkait biaya perpisahan agar tidak membebani orang tua murid, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.
BACA JUGA

