Angka Stunting Kaltim Masih Tinggi, 4.860 Posyandu Diaktifkan Lagi

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Wakil Gubernur Seno Aji

SAMARINDA, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat langkah agresif dalam percepatan penurunan stunting dengan kembali mengaktifkan 4.860 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Upaya ini menjadi strategi kunci Pemprov Kaltim untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dari hulu—mulai dari ibu hamil, ibu menyusui hingga balita.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menegaskan bahwa seluruh Posyandu tersebut akan dimaksimalkan kembali fungsinya agar mampu mendukung deteksi dini masalah kesehatan, khususnya gizi ibu dan anak.

“Kurang lebih 4.860 Posyandu di Kaltim harus benar-benar diaktifkan kembali. Fungsinya harus maksimal agar manfaatnya besar bagi masyarakat, terutama ibu hamil dan menyusui,” tegas Wagub Seno Aji dalam Dialog Publika TVRI Kaltim di Samarinda.

Posyandu Jadi Senjata Utama Turunkan Stunting

Seno Aji menilai, keberadaan Posyandu merupakan perangkat paling efektif untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting. Dengan Posyandu aktif, pemerintah lebih mudah memetakan wilayah dengan indikasi kasus stunting tertinggi serta mempercepat langkah intervensi.

“Posyandu sangat membantu pemetaan kasus, terutama di daerah 3T seperti Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara. Kita akan intervensi langsung di wilayah yang angkanya masih tinggi,” tegasnya.

Ia menambahkan, Pemprov Kaltim juga telah menyiapkan bantuan khusus bagi daerah dengan prevalensi stunting di atas standar WHO.

2.868 Posyandu Aktif, 1.922 Masih Tidak Aktif

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Dr. H. Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa dari total 4.860 Posyandu, sebanyak 2.868 unit saat ini berstatus aktif, sementara 1.922 unit masih tidak aktif dan akan menjadi fokus penguatan.

“Kita siap mengaktifkan kembali seluruh 4.860 Posyandu untuk mendukung pencegahan stunting,” jelas Jaya Mualimin.

Sehatkan Ibu, Cerdaskan Anak Bangsa

Pemprov Kaltim menargetkan aktivasi Posyandu bukan hanya sebagai program kesehatan, tetapi sebagai fondasi peningkatan kualitas generasi masa depan. Posyandu berfungsi sebagai garda terdepan untuk:

  • skrining ibu hamil,
  • pemantauan kesehatan balita,
  • edukasi gizi,
  • serta deteksi dini masalah tumbuh kembang.

Dengan penguatan layanan Posyandu, Pemprov berharap penurunan stunting dapat dipercepat sehingga SDM Kaltim semakin siap menghadapi era transformasi dan persaingan global. / ADV DiskominfoKaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses