BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Untuk mengantisipasi adanya bencana di Kota Balikpapan, Jumat sore (3/12/2021) bertempat di Lapangan Merdeka dilaksanakan apel kesiap siagaan bencana hidrometeorologi. 

Apel sendiri dipimpin langsung Seketaris Daerah Kota Balikpapan, Sayid MN Fadli yang juga dihadiri Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, unsur Forkopimda dan perwakilan sejumlah lembaga di Kota Balikpapan. 

“Apel kesiap siagaan bencana hidrometeorologi ini dilaksanakan untuk mengukur kekuatan daerah dalam menghadapi ancaman bencana dengan mengerahkan semua potensi yang dimiliki daerah yang terdiri dari tiga pilar penanggulangan bencana yaitu unsur pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat,” ujar Sayid MN Fadli. 

Fadli menambahkan, hal ini penting untuk membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana agar dapat meminimalisir dampaknya baik korban jiwa, luka serta berbagai bentuk kerugian lainnya. 

Daerah Diminta Melakukan Upaya Mitigasi Bencana Sejak Dini

Selama tahun 2021 hingga 2 Desember di kota Balikpapan telah terjadi bencana hidrometeorogi diantaranya banjir 30 kali, tanah longsor 58 kali, kebakaran hutan 16 kali, angin puting beliung 1 kali.

“Berdasarkan data tersebut Pemkot Balikpapan berkewajiban melakukan langkah kesiap siagaan dan menyusun upaya penanggulangan bencana yang bersinergi antar lembaga dan instansi terkait,” akunya. 

“Terlebih lagi akhir tahun ini diprediksi terjadi fenomena la nina yang sudah ditandai dengan tingginya curah hujan di kota Balikpapan akhir akhir ini,” tambahnya. 

Fadli menambahkan, artinya Pemkot diminta oleh pemerintah pusat untuk waspada terhadap segala kemungkinan yang mungkin terjadi, apalagi ada peringatan peringatan dari lembaga meteorologi bahwa curah hujan tinggi, angin kencang ada fenonena la nina.

“Jadi kepada seluruh daerah untuk menggalakkan potensi yang ada untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, tapi kami berharap bencana tidak terjadi tapi tetap kita harus siaga,” kata Fadli. 

“Untuk Balikpapan yang kita antisipasi banjir tanah longsor, angin puting beliung, bahkan di tengah musim hujan kebakaran masih bisa terjadi. Kita mengingatkan masyarakat bersama- sama untuk selalu siaga,” tuturnya. 

Selain itu, Fadli menambahkan selain menghadapi bencana alam yang merupakan dampak perubahan iklim dan cuaca, saat ini Kota Balikpapan juga masih menghadapi bencana non-alam berupa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Karenanya dibutuhkan kewaspadaan ekstra dan tidak mengabaikan satu di antaranya.

“Saat ini pandemi masih berlangsung, meskipun Balikpapam sudah berada di level 2 namun virus ini masih ada. Apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru yang berpotensi memunculkan gelombang ketiga penularan seiring peningkatan mobilitas masyarakat,” akunya. 

“Karena itu, di era new-normal ini tidak hanya fokus pada penanganan bencana alam, namun juga penanggulangan pandemi. Begitu juga tidak hanya fokus pada penangan pandemi tapi kurang memperhatikan potensi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” tutupnya. 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version