APBD 2026 Terpangkas, Dispar Kaltim Tetap Gaspol Kembangkan Desa Wisata, Ini Strateginya

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Ririn Sari Dewi

SAMARINDA, Inibalikpapan.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan pembangunan sektor pariwisata tetap bergerak, meski APBD 2026 kemungkinan akan terpangkas hingga Rp6 triliun.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Ririn Sari Dewi. Dia mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan  kolaborasi lintas sektor, sejalan dengan program prioritas Jospol yang diusung Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.

Dewi mengungkapkan, penguatan kerja sama dengan perusahaan pengampu menjadi tumpuan utama. Langkah ini dipilih agar program desa wisata—yang diatur dalam Pergub Nomor 35/2025—tetap berjalan di tengah tekanan anggaran.

“Program Jospol adalah progres utama. Kami sounding perusahaan-perusahaan pengampu karena tahun depan terjadi pengurangan anggaran signifikan. Sinergi dengan dunia usaha menjadi strategi kunci,” ujar Ririn, Sabtu (15/11/2025).

Kolaborasi dengan Perusahaan

Menurutnya, Dispar Kaltim menargetkan peningkatan status desa wisata dari kategori berkembang ke maju. Setiap kabupaten/kota akan dipasangkan kolaborator khusus dengan perusahaan

Diantaranya, Samarinda – Bank Indonesia; Balikpapan – PLN Nusantara; PPU – Bank Indonesia Balikpapan; Paser – PT Kideco; Kukar – PT Indominco; Kubar – PT Bayan Group; Mahulu – Bank Kaltimtara; Kutim – PT Indexim; Bontang – Pupuk Kaltim; Berau – Berau Coal.

Ririn menekankan daftar tersebut masih dinamis sesuai kondisi lapangan serta kesepakatan dengan pemda. Kolaborasi yang disusun melalui MoU lintas aktor ini tidak hanya menyentuh pembinaan desa wisata, tetapi juga penguatan ekonomi kreatif, dukungan promosi, hingga perluasan pemasaran destinasi Kaltim.

“Bukan hanya soal infrastruktur destinasi. Kolaborasi ini mencakup desa wisata, ekonomi kreatif, hingga penguatan promosi,” tegasnya.

Meski tantangan fiskal 2026 cukup berat, Dispar Kaltim tetap menjaga optimisme. Pariwisata disebut tak boleh berhenti karena berkontribusi besar pada ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Aliran kami aliran optimis. Apa pun yang terjadi, Dispar harus maju,” pungkas Ririn.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses