APBD Kaltim 2026 Disepakati Rp15,15 Triliun, Fokus Pemerataan dan Penguatan SDM
SAMARINDA,Inibalikpapan.com – DPRD bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur resmi menyetujui Nota Penjelasan serta Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Tahun Anggaran 2026 melalui Rapat Paripurna ke-47 yang digelar Minggu malam (30/11/2025).
Sebanyak 37 anggota dewan hadir dalam sidang tersebut. Persetujuan ditandai dengan penandatanganan bersama oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Sekretaris Daerah Provinsi Sri Wahyuni, Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud, serta para Wakil Ketua DPRD: Ekti Imanuel, Ananda Emira Moeis, dan Yenni Eviliana.
Dalam sambutannya, Gubernur Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi terhadap DPRD yang dinilai menjadi pilar demokrasi dan mitra strategis pemerintah daerah dalam merespons dinamika pembangunan di Kaltim. Ia juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan yang telah memberi masukan selama penyusunan APBD berlangsung.
Rudy menjelaskan bahwa penyusunan APBD 2026 mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan daerah yang menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan serta penguatan peran Kaltim sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, APBD harus menjadi instrumen efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas akses pendidikan dan kesehatan, mempercepat penurunan stunting, serta mengurangi kemiskinan ekstrem.
Selain itu, arah pembangunan pada 2026 juga difokuskan pada penguatan ekonomi hijau dan inklusif, peningkatan infrastruktur dasar, perbaikan aksesibilitas, penurunan emisi karbon, serta percepatan reformasi birokrasi guna memperkuat tata kelola pemerintahan. “Kita tidak hanya membangun fisik, tetapi membangun manusia Kaltim yang unggul dan berdaya saing,” tegas Rudy.
Berdasarkan laporan Badan Anggaran DPRD Kaltim, total APBD Tahun 2026 disetujui sebesar Rp15,15 triliun. Pendapatan daerah direncanakan mencapai Rp14,25 triliun, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp10,75 triliun dan pendapatan transfer senilai Rp3,13 triliun.
Dari sisi belanja, total alokasi mencapai Rp15,15 triliun. Belanja operasi menjadi komponen terbesar dengan porsi Rp8,16 triliun, mencakup belanja pegawai, barang dan jasa, hibah, serta bantuan sosial. Sementara itu, belanja modal dianggarkan Rp1,06 triliun untuk pembangunan gedung, peralatan, serta infrastruktur jalan dan irigasi.
Belanja transfer kepada kabupaten/kota dan bantuan keuangan mencapai Rp5,89 triliun, yang mencerminkan komitmen pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kaltim. Adapun belanja tidak terduga sebesar Rp33,93 miliar dipersiapkan untuk penanganan keadaan darurat.
Rudy menegaskan bahwa hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif adalah kunci dalam penyusunan APBD 2026. Ia berharap sinergi ini terus diperkuat agar pelaksanaan pembangunan di Kaltim berjalan optimal. “Harapan bersama, sinergi ini semakin erat demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Setelah persetujuan bersama, rancangan APBD 2026 akan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dilakukan evaluasi sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).
Menutup sambutannya, Gubernur kembali mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kaltim yang terus memberi kritik dan saran konstruktif. “Semoga upaya yang kita lakukan menjadi amal ibadah bagi kita semua. Mari bersama-sama membangun Kaltim sukses untuk generasi emas,” pungkasnya. (ADV Diskominfo Kaltim).
BACA JUGA
