BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejak 1 Desember 2020 Dinas Kependudukkan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan meluncurkan apalikasi layanan untuk pengurusan administrasi kependudukkan.

Kepala Disdukcapil Kota Balikpapan Hasbullah Helmi mengatakan, pada bulan pertama diluncurkan yakni 1-31 Desember 2020 sebanyak 3.500 warga yang telah memanfaatkan aplikasi tersebut.

“Saya cek kemarin satu bulan di Desember itu sudah mencapai 3.500 orang yang akses, sejak di luncurkan awal 1 desember 2020,” ujarnya pada Jumat (29/01)

Untuk Januari 2021 belum dicek karena menunggu hingga akhir bulan. Namun rata-rata yang menggunakannya atau mengakses 400-500 orang setiap hari. Rata-rata untuk pengurusan KTP.

“Nanti Januari ini belum, tanggal 31 terakhir. Paling banyak pengurusan KTP satu hari 400-500 . Kalau kedua kartu keluarga (KK),” ujarnya.

Sosialisasi masih gencar diakukan. Karena dengan aplikasi layanan tersebut akan memudahkan masyarakat di masa pandemic covid-19. Karena tidak lagi harus ke Kantor Disudukcapil.

“Baru dua bulan berjalan, masih terus sosialisasi, Karena sudha tidak lagi langsung ke kantor,” ujarnya.

Untuk bisa mengakses aplikasi layanan tersebut, warga hanya tinggal membuka website Disdukcapil Balikpapan. Karena aplikasi tersebut tidak  di download dan tidak  tersedia di playstore.  

“Aplikasi itu tidak di download, buka di website Disdukcapil. Untuk apa di download orang haya perlua sekali dua kali pelayanan itu, gak setiap saat. Beda dengan aplikasi pesan, whatsap dan sebagainya,” ujarnya.

Menurutnya, ada 9 pelayanan dalam aplikasi tersebut, mulai dari KTP, KK, surat pindah, lapor kedatangan, akte kelahiran, akte kematian, perkawainan maupun akte perceraian.

“Surat pindah keluar, lapor kedatang, KTP, akte kelahiran, kematian, perceraian 9 pelayanan,” ujarnya.

Kata dia, dengan aplikasi layanan tersebut, hanya dalam hitungan jam administrasi kependudukkan yang dibutuhkan selesai. Masyarakat nantinya hanya tinggal print sendiri.

“Nanti dikirim dan cetak sendiri, kecuali KTP, jadi KTP masih ambil, atau diambilkan Gojek,” ujarnya.

Kendati begitu lanjutnya, masih ada kendala dalam penerapan aplikasi layanan tersebut. “Misalnya datang orangtua HP nya jadul bagaimana mau buka internet, ini kita jeloaskan,” ujarnya.

“Masih ada 10 persen yang datang langsung antara 60-70 orang yang datang dilayani ini link nya. Pasti kita kasih tahu link nya ini nanti anaknya yang bantu.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version