APPI Soroti Dampak Regulasi 11 Pemain Asing di Super League, Desak Regulasi di Tinjau Ulang

Pertandingan antara Borneo FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Segori Samarinda, Minggu 18 Mei 2025, berakhir imbang 1-1 / IG Borneo FC
Pertandingan antara Borneo FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Segori Samarinda, Minggu 18 Mei 2025, berakhir imbang 1-1 / IG Borneo FC

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) angkat bicara terkait regulasi baru PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang menetapkan kuota maksimal 11 pemain asing dalam satu klub peserta Super League.

Meski mendukung peningkatan kualitas kompetisi, APPI mengingatkan dampak serius regulasi ini terhadap jam terbang pemain lokal dan kelangsungan karier pesepakbola nasional.

Dalam pernyataan resminya, Presiden APPI Andritany Ardhiyasa menegaskan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menghilangkan kesempatan bermain bagi ratusan pemain lokal.

“Jika setiap klub memaksimalkan kuota pemain asing, maka sebanyak 198 pemain lokal Super League terancam kehilangan posisi, dan akan turun ke Championship. Artinya, 198 pemain Championship lainnya berpotensi tersingkir dan jatuh ke Liga 3 atau kehilangan pekerjaan,” ungkapnya.

Tak Libatkan Pemain, Regulasi Dinilai Minim Komunikasi

APPI juga menyayangkan keputusan ini tidak dikomunikasikan secara terbuka dengan pihak yang paling terdampak: para pemain.

“Dari survei internal kami, mayoritas pemain Liga 1 menolak regulasi ini karena akan memangkas menit bermain mereka secara signifikan,” tegas Andritany.

Dalam konteks industri sepak bola profesional, jam terbang sangat penting bagi pengembangan pemain. Kurangnya menit bermain membuat pemain kesulitan untuk berkembang—apalagi untuk bersaing di level internasional.

Kontradiksi dengan Tujuan Pembinaan Timnas

APPI menyebut bahwa kebijakan ini kontradiktif dengan visi pembinaan Tim Nasional Indonesia.

“Kalau tujuan kita membangun liga yang berkualitas demi prestasi Timnas, maka regulasi ini justru bertentangan,” tegas Andritany, mengutip pernyataan pelatih Timnas Patrick Kluivert,
“Jika para pemain tidak punya menit bermain di klub, maka kamu tidak bisa dapat kesempatan.”

Dukung Kompetisi Berkualitas, Tapi Harus Adil

APPI menyatakan tidak mempermasalahkan berapa pun jumlah pemain asing selama sistemnya tetap mendukung perkembangan pemain lokal.

“Kami mendukung persaingan. Tapi persaingan itu harus adil dan berbasis pada ekosistem sepak bola yang sehat—dengan fasilitas, infrastruktur, dan pembinaan yang memadai, seperti di negara-negara dengan industri sepak bola yang matang,” jelasnya.

APPI Desak PT LIB dan PSSI Tinjau Ulang Regulasi

Sebagai asosiasi yang menaungi baik pemain lokal maupun asing, APPI meminta agar regulasi ini ditinjau ulang dengan mempertimbangkan realitas kompetisi saat ini.

“Kami harap PT LIB dan PSSI bisa berdialog dengan stakeholder utama, terutama para pemain, sebelum menerapkan kebijakan yang berdampak besar,” tutup Andritany.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses