BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Dua pekan jelang datangannya bulan suci Ramadan 1443 Hijriah atau 2022 Masehi, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan melaksanakan rapat kordinasi (rakor) dengan berbagai distributor untuk kesiapan stok bahan pokok. 

Kepala Disdag Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman memastikan bahwa dari hasil rapat dengan para distributor stok bahan pokok dipastikan cukup di bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 1443 H, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengintervensi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok yang ada di pasar. Sebab menjelang bulan puasa dan Idul Fitri biasanya beberapa harga bahan pokok mengalami kenaikan.

“Dengan kondisi ketersediaan cukup, saya harapkan tidak terjadi kenaikan harga. Saya rasa perlu komitmen semua pihak termasuk pelaku usaha untuk turut menjaga stabilitas harga, untuk tidak menaikan harga kebutuhan Bahan Pokok di kota Balikpapan,” ujar Arzaedi Rachman kepada Inibalikpapan.com, Sabtu (19/3/2022).

Kata Arzaedi, adapun masalah impor bahan pokok menjadi hal penting yang harus di atasi dengan segera. Agar tidak ketergantungan impor. Untuk itu seperti daging sapi perlu melakukan kerjasama dengan daerah pemasok seperti kebutuhan daging sapi di kota Balikpapan. 

“Kami mencatat kebutuhan daging sapi untuk kota balikpapan 5,11 ton perhari. Sedangkan RPH kita hanya mampu memotong 19 ekor perhari atau 2,7 ton perbulan,” kata Arzaedi. 

Untuk menutupi kekurangan dengan medatangkan daging impor dari Australia, dan New Zaeland dan Amerika, walapun New Zaeland dan Amerika tidak sebanyak Austrlia. Ditambah lagi daging dari india. 

“Jadi menurut saya perlu adanya perluasan RPH, agar mampu memproduksi daging sapi lebih banyak,” usulnya. 

Sedangkan untuk kedelai seperti yang diketahui, merupakan bahan utama dalam pembuatan tahu dan tempe.Oleh karena itu, jika harga kedelai mengalami kenaikan, maka harga tahu dan tempe pun bakal naik, hal ini juga imbas dari gangguan suplai kedelai dunia.

“Gangguan suplai ini dikarenakan target produksi kedelai meleset, yang mana mengalami penurunan produksi kedelai. Yang prediksi pada Januari 2022 bisa mencapai 140 juta ton, justru menurun menjadi 125 juta ton per Februari 2022,” akunya. 

Sementara bahan pokok lainnya seperti Beras, cabe, bawang merah, gula, tepung, ayam, telur ayam. Stok sampai lebaran mencukupi, semoga saja masalah distribusi tidak ada hambatan lagi.

“Begitu juga dengan angkutan ekspedisi kontainer bisa operasional dengan baik untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok,” tuturnya. 

Untuk komoditas kedelai menurut PRIMKOPTI aman sampai lebaran. Ada sekitar 16 kontainer sesuai dengan kebutuhan 97 anggota dan melayani non anggota yang ada di kota Balikpapan, dimana harga kedelai dari sejak 2019 sampai 2022 dari harga Rp 7.800 perkilogram sekarang sudah menembus Rp 12.200.

“Memang kedelai sangat tergantung pada negara import, apalagi kontainer mungkin susah bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” kata Arzaedi. 

Sementara itu, terkait harga minyak goreng, Arzaedi berharap, agar harga minyak goreng kemasan semoga benar-benar sesuai keekonomiannya, tidak seperti harga saat ini yang berada di kisaran Rp 17 ribu sampai Rp 25 ribu lebih per liter.

“Semoga Pasar akan menyesuaikan keekonomian terbarunya, keseimbangan terbarunya dengan harga keekonomian dan nanti dalam waktu dekat informasi yang saya terima harga CPO internasional akan terkoreksi. Artinya kembali keseimbangan barunya, maka mereka akan punya harga keekonomian yang sesuai dengan mekanisme pasar,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version