Asah Kemampuan Berbahasa Inggris, Begini Cerita Pelajar SMP 1 Patra Dharma Ikuti Pearson Test
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Para pelajar SMP 1 Patra Darma mengikuti level test atau benchmark test Bahasa Inggris hasil inisiasi Medan Pustaka Mas (MPM) dengan dukungan program Pearson Test of English. Kegiatan ini bertujuan memetakan kompetensi awal siswa agar guru dapat menyesuaikan metode dan materi pembelajaran sesuai kemampuan mereka.
Kepala SMP 1 Patra Darma, Andoko Setyo Budi, mengatakan sekolah telah melakukan berbagai langkah agar pelaksanaan berjalan lancar.
“Persiapan sekolah di antaranya sosialisasi kepada siswa dan orang tua agar pelaksanaan berjalan lancar, serta melengkapi sarana-prasarana seperti headset untuk anak-anak. Tahun lalu, headset kurang memadai sehingga hasilnya kurang optimal. Tahun ini kami siapkan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Andoko menambahkan, kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk partisipasi sekolah mendukung program MPM. “Dengan mengikuti kegiatan ini, kami berharap sekolah lebih dikenal masyarakat. Tentunya kami juga ingin hasil yang optimal,” ujarnya.
Tes yang digelar pada Sabtu (9/8), menguji empat keterampilan berbahasa Inggris — speaking, reading, listening, dan writing. Sejumlah siswa membagikan pengalamannya setelah mengikuti ujian tersebut.
Cerita Siswa
Justin, salah satu siswa, mengaku senang sekaligus sedikit gugup. “Saya agak gugup waktu tes, tapi juga merasa cukup bersemangat,” ujarnya sambil tersenyum. Menurutnya, bagian speaking dan pilihan ganda menjadi tantangan tersendiri. “Kesulitannya mungkin saat mengingat kata-kata waktu speaking. Kalau pilihan gandanya, lebih ke menentukan jawaban yang tepat,” jelasnya.
Siswa lain menyebut tes ini memberinya pengalaman mendengar berbagai aksen bahasa Inggris, mulai dari Australia, Inggris, hingga Amerika. “Itu membuat otak kita sadar bahwa ada banyak aksen di luar aksen Indonesia,” katanya. Peserta tersebut mengaku belajar bahasa Inggris secara otodidak dengan menonton film atau kartun berbahasa Inggris. “Itu sangat membantu kita berbicara bahasa Inggris,” pungkasnya.
Mahya, siswi SMP 1 Patra Darma lainnya, mengaku sangat senang bisa mengikuti ujian ini meski ada soal yang cukup menantang. “Walaupun ada beberapa pertanyaan yang saya tidak paham dan agak sulit untuk dijelaskan,” tuturnya. Bagian listening menjadi tantangan terbesarnya. “Listening agak sulit bagi saya, karena tidak bisa mengulang suara dan mereka menggunakan aksen British, jadi agak susah untuk saya mendengarnya jelas,” ujarnya.
Mahya menyebut speaking juga cukup sulit, namun ia tetap berusaha memperbaiki kemampuannya. Ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti assessment resmi bahasa Inggris di luar sekolah. “Orang tua saya tidak bisa bahasa Inggris, jadi saya belajar sendiri, tidak ikut kursus. Memang saya suka bahasa Inggris sejak di sekolah,” katanya.***
BACA JUGA
